Diskusi NKRI dan Upacara Kemerdekan RI Pondok Pesantren

Konten Media Partner
24 Agustus 2019 0:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan santri dari Yayasan Al Kahfi, Mojosongo, Kota Solo mengikuti puncak perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-74 yang diadakan di Masjid Al Musafirin, kompleks pondok setempat (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan santri dari Yayasan Al Kahfi, Mojosongo, Kota Solo mengikuti puncak perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-74 yang diadakan di Masjid Al Musafirin, kompleks pondok setempat (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Ada yang beda kegiatan dari ratusan santri dari Yayasan Al Kahfi, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Kali ini kegiatan yang di lakukan adalah diskusi tentang NKRI sekaligus pengibaran bendera merah putih selama sepekan dan ini tidak lakulan sebelumnya. Hal tersebut dikatakan Ketua Yayasan Al Kahfi, Ustaz Ratun Sulaiman Rodi, Jumat (23/8) malam.
ADVERTISEMENT
"Kemerdekaan Indonesia diwariskan oleh pendahulu bangsa. Sudah semestinya, untuk dijaga dan diisi dengan hal yang positif," terang Ketua Yayasan Al Kahfi.
Latar belakang pondok pernah memiliki cerita kelam tentang terorisme. Adanya salah seorang tenaga pondok yang pernah menjadi anggota teroris. Dia bernama Susilo atas ketetlibatan teroris pada tahun 2009 silam dan terlibat jaringan Noordin M Top. Meski begitu, keterlibatan Susilo terkait terorisme sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Pondok Al-Kahfi.
"Setelah lulus, dia menjadi tenaga pemberi pakan ternak di pesantren. Keterlibatannya dalam terorisme tidak bisa disangkut pautkan dengan Pondok. Disini kami mengajar hal positif, jauh dari ajaran terorisme. Terbukti, banyak warga disini yang menyekolahkan anaknya di Pondok ini. Artinya, mereka percaya bahwa kami memberikan ajaran yang baik," jelas Rodi.
ADVERTISEMENT
Diskusi di Masjid Musafirin ini mengusung tema "Demi terwujudnya NKRI Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur". Maka diharapkan mampu membentuk generasi penerus bangsa yang unggul. Bulan Kemerdekaan tahun ini, kata Rodi merupakan momentum untuk menciptakan SDM yang unggul bagi Bangsa Indonesia.
"Santriwan dan santriwati yang dicetak Pondok Al-Kahfi mampu memberi kontribusi bagi kemajuan Bangsa dan Negari Indonesia," jelasnya.
Lantas dalam kesempatan yang sama pengawas Pondok Al-Kahfi, Muzamil mengatakan, pihaknya menanamkan kedisiplinan. Selain itu, setiap awal pekan juga diadakan upacara bendera yang sebelumnya belum pernah diadakan.
"Tiap pekan, upacara bendera diadakan dengan pengibaran bendera. Termasuk, diiringi dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Memang, kami akui baru beberapa bulan terakhir. Tapi, ini kami lakukan demi persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso)