Dispertan KPP Kota Solo: Tidak Ada Daging Babi Keluar dari Solo

Konten Media Partner
13 Mei 2020 2:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar ilustrasi/dok: Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi/dok: Kumparan.com
ADVERTISEMENT
SOLO - Kalangan pemangku wilayah menyatakan tidak ada daging babi keluar dari Kota Solo. Pernyataan ini terkait adanya perkara daging babi olahan mirip daging sapi. Hal ini disampaikan Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dispertan KPP Kota Solo, Evy Nurwulandari, Selasa (12/05/2020)
ADVERTISEMENT
"Tidak ada yang dikeluarkan dari Kota Solo secara surat. Selama 2 bulan ini tidak ada daging babi yang keluar dari Kota Solo, " jelasnya ketika dikonfimasi.
Kalau diproduksi estimasinya hanya beberapa kilo dan memenuhi sampai 63 ton tidak ada. Perhari itu paling 700-an kilo. Apabila perkara di Bandung ada sekian ton, menurutnya hal tersebut harus menunggu berapa kali penyembelihan ataupun ada ruang dingin. Hanya saja jumlah tersebut biasanya bisa terpenuhi jika ada peternak besar seperti di Jaten, Kabupaten Karanganyar.
"Sejauh ini daging yang dihasilkan dari Solo di distribusikan di sekitar Solo saja atau pasaran dalam kota. Kecil sekali ke luar Kota Solo, itupun  ada surat keterangan resmi," jelasnya. 
ADVERTISEMENT
Ada kemungkinan menghindari pengawasan pada masa pandemi COVID-19, menurut Evi sepertinya tidak mudah. Meskipun hanya ada 3 pengawas karena ada batasan sosial, maka diyakini pedagang di Solo pasti punya surat resmi. Apalagi daging glonggongan juga tidak ada lagi.
"Pertama sosialisasi ke masyarakat untuk memilih daging yang baik, kedua pada pedagangnya," jelasnya.
Secara terpisah, Said Ramadhan sebagai Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Solo sependapat. Dikatakan, Rumah Penyembelihan Hewan (RPH) Jagalan hanya menyembelih 9 hingga 12 ekor. Menurutnya, stigma Solo itu luas hingga Kabupaten lain menyebutnya juga Solo. Tidak hanya itu, Kota Solo juga tidak punya peternakan babi.
(Agung Santoso)