Fasilitas Isolasi Terpusat Asrama Haji Donohudan Mulai Kosong

Konten Media Partner
30 September 2021 19:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upacara Hari Kemerdekaan RI di tempat isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan pada Agustus lalu. Dok: Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Upacara Hari Kemerdekaan RI di tempat isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan pada Agustus lalu. Dok: Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
BOYOLALI-Fasilitas isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan, Boyolali, kini sudah mulai kosong dari pasien COVID-19. Selama ini asrama itu digunakan sebagai tempat isolasi bagi pasien tanpa gejala dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Penanggung jawab Isolasi Asrama Haji Donohudan, Sigit Armunanto mengatakan tempat itu sudah kosong dari pasien sejak 2 hari lalu.
"Sudah kosong. Pasien terakhir ada 3 orang dan sudah dijemput," kata Sigit, Kamis (30/09/2021).
Pasien terakhir itu telah dipulangkan pada Selasa (28/09). Mereka telah menjalani tes swab PCR dan mendapatkan hasil negatif. Setelah itu, belum ada lagi pasien yang masuk hingga saat ini.
Asrama Haji Donohudan mulai dibuka untuk fasilitas tempat isolasi terpusat sejak awal Desember tahun lalu. Selama ini tempat tersebut telah merawat 4.578 pasien dengan status tanpa gejala.
Dari jumlah tersebut, 109 orang diantaranya terpaksa dirujuk ke rumah sakit lantaran menunjukkan adanya gejala. "Selain itu ada 1 pasien yang meninggal lantaran memiliki komorbid," kata Sigit.
ADVERTISEMENT
Meski saat ini tempat itu telah kosong, Sigit menyebut bahwa pihaknya masih menyiagakan sejumlah petugas medis serta relawan. Hal itu untuk mengantisipasi jika ada pasien rujukan yang masuk.
"Meski jumlahnya tidak sebanyak dulu. Sebagian tenaga medis sudah kembali bekerja di rumah sakit," katanya.
Kepala Sub Satgas Operasional Umum Isolasi Terpusat Asrama Haji Donohudan, Letkol Arm.Ronald Siwabessy juga mengatakan tempat itu kini sudah kosong.
Dia berharap masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan agar pandemi lekas usai. "Masyarakat diharapkan patuh pada protokol kesehatan meski angka paparan sudah melandai," katanya.
(Agung Santoso)