Festival Jenang Solo 2019, Meskipun Berbeda-beda Tapi Kita Tetap Satu
ADVERTISEMENT
SOLO – Semarak acara Festival Jenang Solo 2019 yang dilaksanakan 17 Februari 2019 di Plasa Sriwedari merupakan rangkaian acara dalam menyambut HUT ke-274 Kota Solo. Acara ini diikuti oleh berbagai kalangan yang ada di Kota Solo, mulai dari perwakilan kelurahan, pasar, hotel dan berbagai dinas yang ada kerjasama dengan pemerintah Kota Solo.
ADVERTISEMENT
Basuki Anggoro Hexa, selaku Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta mengemukakan bahwa jumlah pendaftar yang ikut serta memeriahkan festival jenang lebih banyak dari pada jumlah yang terdaftar dari Dinas Pariwisata. “Jumlah Pendaftar dari pada yang tersedia lebih banyak yang mendaftar. Dengan ini menandakan bahwa antusias masyarakat Kota Solo sangat tinggi untuk acara tahunan ini.” ujarnya saat ditemui wartawan Bengawan News.
Sebelum acara festival jenang berlangsung, Walikota Surakarta dan semua jajaran instansi pemerintah melakukan upacara di Stadion R. Maladi Sriwedari. Selain itu, Walikota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo melakukan kirab bersama dengan puta-putri Solo membawa 17 jenis jenang. “Setelah upacara nanti, akan ada kirab menuju Plaza Sriwedari bersama Paskibraka Solo, Putra Putri Solo dan berbagai jajaran. Ada 17 jenis jenang yang dihidangkan”, lanjutnya. Dalam sambutannya, beliau berpesan bahwa Kota Solo itu sebelumnya disebut Sala, karena orang Belanda tidak bisa menyebut kata “O”.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Rudy juga berpesan untuk masyarakat Kota Solo agar bisa tetap menikmati Semarak Festival Jenang dan mendukung Kota Solo untuk mempererat persaudaraan. Menurutnya, apapun nama jenang yang tersaji pada festival, ini semuanya tetap sama, yaitu terbuat dari beras. Festival jenang juga diharapakan menjadi simbol bahwa meskipun berbeda-beda namun tujuan kita sama, dan juga bisa bergotong-royong. “Memasuki tahun-tahun politik, meski berbeda pilihan tapi harus menjaga persatuan dan kedamain Kota Solo dan bisa sama-sama bergotong royong”. tutur Rudy. /Tara Wahyu NV