FOTO: Jembatan Mojo Solo Ditutup, Antrean Pengendara Mengular di Jembatan Sesek
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mereka ingin memanfaatkan jembatan itu untuk menyeberangi Bengawan Solo, saat Jembatan Mojo ditutup.
Jembatan ini dibuat untuk kenyamanan dan kemudahan mobilisasi warga. “Iya ini biar nggak bingung, biar nyaman para sedulur kami buat 2 jalur, disiagakan dari pukul 03.00 WIB dini hari sampai pukul 21.00 WIB," ungkap Bagong, pembuat Jembatan Sasak.
Warga yang hendak menyeberang menggunakan jembatan sesek dikenakan tarif sebesar Rp 2.000. "Iya bayar Rp 2.000, saya membangun habisnya juga banyak, tapi yang penting saya bisa menolong para sedulur," tandas Bagong.
Kapolsek Mojolaban, AKP Tarto saat memantau jembatan sesek mengatakan, terjadinya antrean karena disebabkan karena pengguna sepeda motor tidak mau memutar melalui jalur alternatif yang sudah disarankan.
"Warga tidak mau memutar melalui Jembatan Jurug C atau jalan ciu Telukan. Sehingga mereka memilih jalan alternatif yakni jembatan sesek ini," katanya.
Mengingat adanya peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang melintas di jembatan sesek, Tarto menyarankan kepada pengelola agar mengutamakan keselamatan. Sehingga antrean tetap terjaga, baik dari antrean sisi timur maupun barat.
ADVERTISEMENT
"Untuk pengelola apabila debit air naik kita sarankan untuk ditutup, karena dari segi pengamanan baik tambang yang digunakan untuk merancang jembatan tidak memadai," tandasnya.
(Fernando Fitusia)