FX Rudy Sebut Penundaan Pemilu 2024 Mengkhianati Amanat Reformasi

Konten Media Partner
3 Maret 2022 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPC PDIP Solo dan Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. FOTO: Tara Wahyu
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPC PDIP Solo dan Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. FOTO: Tara Wahyu
ADVERTISEMENT
SOLO - Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menilai penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden akan mengkhianati amanat Reformasi 1998.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau menunda pemilu itu, masih harus merubah semuanya. Tidak sekadar Undang-Undang Pemilu, namun juga amanat reformasi yang dipertahankan sampai sekarang," tegas dia, Kamis (03/03/2022).
Menurut Rudy, Reformasi 1998 telah membatasi masa jabatan seorang kepala negara atau kepala pemerintahan hanya 2 periode.
Presiden Jokowi pun, lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo itu, juga sudah menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
“Kami pun sangat-sangat mendukung sikap Jokowi, yang tidak minat menjabat 3 periode. Jadi tidak perlu juga ada penundaan pemilu.”
Ia menilai, sikap Jokowi tersebut merupakan perwujudan paham reformasi, di mana kepala negara hanya menjabat 2 periode.
"Reformasi itu jangan dikhianati. Di mana diatur bahwa pembatasan jabatan kepala negara atau kepala pemerintahan itu hanya 2 periode. Ya sudah, itu amanat reformasi. Kalau nggak, berarti kita kembali lagi ke Orde Baru," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, wacana penundaan Pemilu 2024 menuai sorotan tajam dari banyak pihak.
Wacana itu diungkit Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Adapun sejumlah parpol lain, seperti PDIP, Gerindra, PKS dan Demokrat, dengan tegas menolak wacana tersebut.
(Tara Wahyu)