Gerakan Kampanye Jajan Sehat Siswa Sesuai Protokol Kesehatan di Solo

Konten Media Partner
24 November 2020 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerakan jajanan atau makanan sehat siswa dengan bahan didorong Pemkot Solo bersama organisasi bidang makanan sehat, dan diterapkan sesuai protokol kesehatan
zoom-in-whitePerbesar
Gerakan jajanan atau makanan sehat siswa dengan bahan didorong Pemkot Solo bersama organisasi bidang makanan sehat, dan diterapkan sesuai protokol kesehatan
ADVERTISEMENT
SOLO - Gerakan jajanan atau makanan sehat siswa dengan bahan didorong Pemerintah Kota Solo bersama organisasi bidang makanan sehat. Bahkan sebanyak 51 karya vlog menjadi tolak ukur jajanan sehat anak dalam menyiapkan dalam masa pandemi, dan ini dilombakan. Sedangkan ini disampaikan Asisten Administrasi Umum, Rahmat Sutomo di sela-sela penyerahan hasil lomba Vlog Makan Sehat Selasa (24/11).
ADVERTISEMENT
"Kami berharap gerakan jajanan sehat untuk siswa perlu didorong terus agar membuka mata guru, orang tua, dan siswa bisa memilih mengonsumsi makanan sehat khususnya saat belajar di sekolah," ucap Rahmad.
Dalam hal ini, Pemerintah Kota Solo bekerja sama dengan Gita Pertiwi (organisasi pendorong penggunaan bahan alami) menggalakkan konsumsi makanan sehat bagi siswa.
Dia menilai jajanan untuk siswa sekolah cenderung instan dengan bumbu menggugah selera, tapi berpotensi menimbulkan penyakit degeneratif dan obesitas pada anak. Untuk menggerakkan kampanye makanan sehat, Pemerintah Kota Solo dengan Gita Gita Pertiwi, Rikolto dan YLKI, menggelar Lomba Vlog Makanan Sehat.
Penyerahan hasil lomba Vlog Makan Sehat Selasa (24/11)
"Perlunya kampanye sebagai pendorong menyajikan jajanan sehat di seluruh sekolah di Kota Solo," ujarnya ketika menyampaikan sambutan dari Wali Kota Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Eka Sasanti dari Yayasan Gita Pertiwi, menjelaskan lomba Vlog Jajanan Sehat kategori SD kelas 4, 5, dan 6. Kemudian tingkat SMP kelas 7 hingga 9. Lomba sebagai salah satu sosialisasi makanan jajanan sehat di kalangan anak-anak. Ini sebagai salah satu upaya untuk berkomitmen dalam praktik baik sebagai kota yang menerapkan makanan yang sehat.
"Kita ingin sejauh mana para siswa mengenal jajanan sehat sehingga bisa menjaga diri. Kami sebenarnya ingin anak-anak memahami makanan yang sehat atau tidak di sekolah," ucapnya.
Ketua Tim Juri, Dwi Ariyatno yang juga Sekretaris Dinas Pendidikan, mengatakan kandungan penilaian lomba. Penilaiannya berupa 20% nilai motivasi, 30 % konsep, tampilan 30%, dan penyampaian 20%. Ada 11 nominasi. Lomba tersebut dijadikan tolok ukur sejauh mana jajanan sehat untuk anak
Kantin Prokes
Ketua Tim Juri, Dwi Ariyatno yang juga Sekretaris Dinas Pendidikan, mengatakan kandungan penilaian lomba. Penilaiannya berupa 20% nilai motivasi, 30 % konsep, tampilan 30%, dan penyampaian 20%. Ada 11 nominasi. Lomba tersebut dijadikan tolok ukur sejauh mana jajanan sehat untuk anak. Lomba vlog sudah dilakukan sejak Oktober 2020 dan ditutup 7 November 2020.
ADVERTISEMENT
"Lomba ini diadakan karena dalam pandemi, anak-anak menjadi salah satu yang terdampak khususnya terkait dengan ketahanan tubuh anak berhubungan dengan asupan gizi," ujarnya.
Pada waktu anak sekolah, menurutnya, asupan pangan lebih banyak dipenuhi dari sekolah. Tapi begitu COVID-19 merebak, anak-anak belajar dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh.
Dengan demikian, maka pihaknya akan menerapkan proses pembelajaran berdasarkan informasi dari perubahan SKB 4 Menteri tentang panduan penyelengaraan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 pada masa pandemi.
"Januari akan dilaksanakan, tentu kan kita akan menjalankan kantin sekolah. Kantin sehat sesuai standar protokol kesehatan sebagai jaminan dalam pembelajaran siswa," katanya.
Sementara itu, Sudaryatmo dari YLKI Pusat mengungkapkan bahwa Kota Solo menjadi kota kedua yang menandatangani Pakta Milan pada tanggal 14 September 2020.
ADVERTISEMENT
Pakta Milan merupakan kesepakatan yang bertujuan mewujudkan sistem pangan perkotaan yang sehat. Kota Solo bukan merupakan kota produsen pangan, melainkan konsumen sehingga perlu beberapa hal untuk mewujudkan keberlanjutan pemenuhan pangan di Kota Solo.
"Selain Kota Solo, ada tiga kota yang mewujudkan Jaringan Kota Cerdas Pangan meliputi Solo, Bandung, dan Depok. Semua kegiatan Kota Cerdas pangan didukung riset yang capable didukung oleh YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), yang tergabung dalam Milan Urban Food Policy Pact dengan 210 kota. Aliansi global yang peduli pada sistem pangan perkotaan yang berkelanjutan. Bergabungnya Solo dalam aliansi global ini harus dimanfaatkan untuk mencari informasi dan praktik makanan sehat," jelasnya. (Agung Santoso)