Gibran Ajak Santri Menjadi Pengusaha dan Berbagi Baju Jokowi Prabowo

Konten Media Partner
26 Oktober 2019 22:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gibran Rakabuming Raka saat membagikan jaket Jokowi. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Gibran Rakabuming Raka saat membagikan jaket Jokowi. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Putra sulung dari Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, mengajak santri menjadi pengusaha. Bahkan, dia memberikan hadiah baju bergambar Prabowo naik kuda dan Jokowi naik motor serta jaket yang digunakan Jokowi. Hal ini disampaikan Gibran dalam acara Ngaji Ekonomi Kreatif di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad, Laweyan Kota Solo, Sabtu (26/10).
ADVERTISEMENT
"Ya tidak salah berkeinginan untuk menjadi PNS, tapi lebih baik kalian anak muda yang kreatif dan memegang smartphone inisiatif membuka usaha sekecil apapun itu," jelasnya.
Sebagai pembicara, Gibran dengan baju putih dan sarung motif batik La Gurda menekankan santri-santri harus berani usaha sejak muda. Setiap usahanya selalu mengemas hal-hal kecil menjadi lebih menarik serta branding dan menjaga kualitas, inilah menjadi salah satu kunci sukses usahanya. Bahkan santri tidak perlu kuatir bila usaha tidak punya modal karena banyak sarana untuk menjual barang secara online.
"Makanan yang biasa dikemas baik, di branding dan diberi nama baik bisa viral dan menjual. Kita gak usah mikir terlalu berat dan serius karena saya buat tidak ada yang serius, misalnya di Jakarta buka warung Mangkokku," Jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Gibran membawa dua buah hadiah kepada santri sebuah jaket dan kemeja bergambar Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Menurutnya gambar ini sebagai simbol persatuan setelah kontestasi politik Pemilu 2019 lalu.
Dia menceritakan bahwa dirinya mulai usaha sejak dari usia 23 tahun, serta menekankan adiknya, Kaesang Pangarep, memulai usaha ketika kuliah sekaligus meminta kuliah sembari berwirausaha. Hasilnya kini Kaesang lebih sukses darinya dengan 90-an cabang Sang Pisang hingga ke Malaysia.
"Saya memulai usaha di usia 23 tahun, saya selalu menekankan Kaesang Pangarep adik saya untuk bisa memulai usaha saya jauh lebih muda dari usia saya memulai usaha," ujarnya.
Saat dijumpai wartawan, ia enggan berkomentar terkait persoalan politik atau Pilkada Solo. Saat wartawan menanyakan pertemuannya dengan Ketua DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri, justru dia berbalik heran kepada wartawan yang bertanya politik ketika berada di pesantren. Lantas dia memilih menjelaskan kedatagannya di Ngaji Ekonomi Kreatif untuk sharing bersama Gus Yusuf dan Tyovan Ari Widagdo kepada santri pondok.
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso)