Harga Cabai Melejit, Warung Penyetan di Solo Kurangi Porsi Sambal
ADVERTISEMENT
SOLO-Pemilik warung makan di Solo kelimpungan lantaran meroketnya harga cabai. Mereka menganggap kondisi ini menjadi pukulan kedua setelah dihajar pandemi COVID-19 yang membuat omzet melorot.
ADVERTISEMENT
"Pengaruhnya besar sekali," kaya Anik Suyanti, seorang pedagang ayam penyet di kawasan Ngoresan, Jebres, Solo, Selasa (05/01/2021). Menurutnya, kebutuhan cabai untuk masakannya cukup besar, terutama untuk bahan sambal.
Padahal, selama ini pedagang ayam penyet mengandalkan banyaknya sambal yang pedas untuk bisa menggaet konsumen. Tingginya harga cabai membuat mereka terancam merugi.
Terpaksa, Anik menyiasatinya dengan mengurangi porsi sambal yang diberikan kepada konsumennya. Dia mengaku sering mendapat protes dari pembelinya. "Mereka minta tambah sambal tapi tidak saya kasih," katanya.
Menurutnya, kenaikan harga cabai merupakan pukulan telak bagi pedagang kuliner. "Selama pandemi ini saja omzet sudah turun hingga 50 persen," kata dia.
Berdasarkan pantauan BengawanNews, harga cabai di tingkatan pasar induk sayur mayur sudah sangat tinggi. "Harga cabai merah kecil yang awalnya hanya Rp 50 ribu per kilogram hingga saat ini harganya menjadi kisaran Rp 75 ribu per kilogram," kata Karti, pedagang di Pasar Legi.
Tingginya harga cabai menurutnya disebabkan oleh berkurangnya pasokan. "Sering hujan, banyak petani yang gagal panen," kata dia.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)