Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Tolak Ekspor Bahan Baku Rotan

Konten Media Partner
4 Desember 2020 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) mengaku prihatin terhadap industri mebel dan kerajinan mengalami kelangkaan. Ada dua faktor kelangkaan yakni kelangkaan bahan baku rotan dan kelangkaan untuk pengiriman kontainer
zoom-in-whitePerbesar
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) mengaku prihatin terhadap industri mebel dan kerajinan mengalami kelangkaan. Ada dua faktor kelangkaan yakni kelangkaan bahan baku rotan dan kelangkaan untuk pengiriman kontainer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) mengaku prihatin terhadap industri mebel dan kerajinan mengalami kelangkaan. Ada dua faktor kelangkaan yakni kelangkaan bahan baku rotan dan kelangkaan untuk pengiriman kontainer.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal DPP Himki Heru Prasetyo, mengatakan keprihatinan tersebut menjadi perhatian bersama terutama bagi industri rotan di Cirebon, Solo, dan Jawa timur.
"Keprihatinan pengiriman kontainer ini menjadi PR bersama. Jadi, di samping ini kami ingin dua kelangkaan ini bisa teratasi. Jadi kita bersama pemerintah memikirkan dua isu tersebut, bisa teratasi secepat mungkin," papar Heru Prasetyo.
Ia berharap dengan adanya peran pemerintahan kelangkaam tersebut bisa teratasi, sehingga target ekspor rotan hingga lima tahun ke dapan dapat terpenuhi.
"Target untuk 3-5 tahun ke depan sekitar 5 miliar dolar AS, apabila tidak didukung bahan baku yang aman, maka target ini tidak tercapai. Saat ini sampai akhir tahun kemungkinan realisasinya baru mencapai 2,5 miliar dolar AS," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menolak ekspor bahan baku rotan. Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Himki Bidang Bahan Baku dan Penunjang, Adi Dharma Santoso mengatakan ketersediaan bahan baku rotan di dalam negeri saat ini memang cukup mengkhawatirkan.
Ia mengatakan, untuk ke depan rotan sangat menjanjikan karena hanya Indonesia yang memiliki produksi rotan terbesar di dunia.
"Apabila dibilang alternatif, sebetulnya rotan akan sangat menjanjikan, hanya Indonesia yang punya produksi rotan terbesar di dunia. Seharusnya ini bisa memegang 'market leader' untuk produk rotan," ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya berharap agar pemerintah segera menyetop ekspor bahan baku rotan ke luar negeri. Selain itu juga melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya aksi penyelundupan bahan baku ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Ini harus menjadi perhatian serius. Harus ada ketegasan pemerintah untuk menutup keran ekspor bahan baku rotan dan penyelundupan. Memang nilai rotan di luar negeri jauh lebih tinggi dibandingkan dijual di dalam negeri, itu yang memicu ekspor," tutupnya. (Tara Wahyu)