Hunian yang Diusung Bajo, Diperuntukkan Bagi Anak Yatim dan Fakir Miskin

Konten Media Partner
9 November 2020 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo nomor urut 02, Bagyo Wahyono dan FX Supardjo dalam debat Pilkada 2020 yang telah berlangsung pada Jumat (06/11)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo nomor urut 02, Bagyo Wahyono dan FX Supardjo dalam debat Pilkada 2020 yang telah berlangsung pada Jumat (06/11)
ADVERTISEMENT
SOLO - Salah satu program paslon Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo nomor urut 02, Bagyo Wahyono dan FX Supardjo ialah pembangunan hunian di bantaran sungai. Salah satu program yang diusung oleh paslon dari jalur independen itu sempat membuat banyak pihak bertanya-tanya, tidak terkecuali rivalnya, Gibran dan Teguh.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Ormas Tikus Pithi Hanata Baris, Tuntas Subagyo, program yang diusung paslon Bajo terkait hunian di bantaran sungai diperuntukkan bagi anak yatim dan fakir miskin.
Tuntas mengungkapkan, paslon Bajo telah menyiapkan beberapa program untuk Kota Solo meliputi, banjir, macet hingga tata kelola kota. Termasuk tata kelola kota yang diusung oleh paslon Bajo ialah anak yatim dan fakir miskin.
"Dari awal memcalonkan Bajo, kami sudah siapkan timeline semuanya persoalan-persoalan di Kota Solo mulai dari banjir, macet, dan tata kelola kota. Termasuk dalam tata kelola kota menyangkut tentang hunian bagi anak yatim," ujar Tuntas saat dihubungi, Senin (09/11).
Tuntas menjelaskan pembangunan hunian di bantaran sungai dengan memanfaatkan lahan yang mangkrak di Kota Solo, termasuk di pinggiran sungai.
ADVERTISEMENT
"Dengan memanfaatkan lahan-lahan yang masih mangkrak di Kota Solo, termasuk di pinggiran sungai, bukan dalam arti bantaran sungai menyebabkan banjir tapi apa yang kita ingatkan sudah menyiapkan mekanismenya," ungkapnya.
Tuntas mengungkapkan banyak hunian yang didirikan di pinggir sungai dengan ini nantinya akan ditata apabila Bajo menang dalam Pilkada 2020.
"Sebelumnya mohon maaf, hunian di pinggir sungai juga banyak, itu akan kita tata semuanya, serta ada sistem perairan, pompa, dan ada juga sistem tanggul kita perbaiki semua. Termasuk pembuatan sungai bawah tanah," jelas Tuntas.
Untuk konsepya, Tuntas menjelaskan tidak akan membangun hunian di pinggir sungai, melainkan akan tetap diberi jarak agar tidak melanggar undang-undang yang ada.
"Ada beberapa titik salah satunya di daerah Semanggi. Itu belum terkelola baik. Selain itu juga akan mengakomodir kesulitan dan aspirasi masyarakat di Mojosongo itu masih kekurangan air. Kita akan mengakomodir segala kesulitan masyarakat," tutupnya. (Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT