IDAI Solo: Belum Ada Temuan Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Solo

Konten Media Partner
20 Oktober 2022 21:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gagal ginjal akut banyak diderita anak-anak. FOTO: Dok. Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Gagal ginjal akut banyak diderita anak-anak. FOTO: Dok. Kumparan.com
ADVERTISEMENT
SOLO - Kasus anak-anak yang menderita gagal ginjal akut atipikal belakangan ramai diperbincangkan. Meski kasus tersebut belum ditemukan di Solo, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Solo tetap meminta masyarakat waspada dengan tidak menggunakan obat yang berbentuk sirop sementara waktu.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulilah belum ada sampai saat ini. Kemarin dari data kementerian, di Jogja, sudah ada laporan. Dari Jawa Barat juga sudah. Wilayah Solo itu memang belum ada laporan yang masuk ke kami," kata Ketua IDAI Solo, Hari Wahyu Nugroho.
Menurutnya hingga saat ini belum ditemukan penyebab terjadinya penyakit itu secara pasti. Meski demikian, Kemenkes telah melarang peredaran obat sirop yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol.
"Ya sebenarnya begini. Kami dari IDAI sepakat untuk saat ini belum bisa kasih pernyataan mengenai gagal ginjal atipikal pada anak. Karena ini semua masih belum jelas. Takutnya nanti simpang siur. Jadi, kami sepakat informasinya satu pintu dulu dari Kemenkes," papar Hari.
Hari mengimbau untuk tetap mengikuti arahan Kemenkes terkait hal itu dan menggunakan obat lain seperti puyer dengan rekomendasi dokter untuk pengganti sirop. "Etilen glikol sama dietilen glikol (yang tidak boleh beredar). Sampai menunggu apa penyebab pasti dari gagal ginjal akut di Indonesia," katanya.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo, Siti Wahyuningsih, dengan meminta masyarakat untuk berhati-hati dan tidak menggunakan obat yang dilarang oleh kementrian kesehatan (Kemenkes).
"Imbauan tetap ada untuk tidak menggunakan itu (obat). Itu kan sebagai langkah kehati-hatian Kemenkes,” katanya ketika dikonfirmasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo, Siti Wahyuningsih. FOTO: Fernando Fitusia
Terkait instruksi penarikan obat, dia menegaskan belum mendapatkan arahan dari kementrian. "Kalau instruksi penarikan kan tidak ada," ujar.
Ningsih menjelaskan bahwa sebenarnya obat yang dimaksud bukan berasal dari Indonesia. "Sebetulnya obat-obatannya tidak ada di Indonesia. Akan tetapi, itu langkah kehati-hatian Kemenkes membuat instruksi seperti yang dikirim kemarin," paparnya.
(Fernando Fitusia)