Isak Tangis Keluarga Iringi Pemberangkatan Jenazah GKR Galuh Kencana
ADVERTISEMENT
SOLO - Isak tangis keluarga iringi keberangkatan jenazah GKR Galuh Kencana. Prosesi Brobosan atau berjalan di bawah peti membuat anak serta cucu menangis histeris. Upacara Brobosan itu sendiri sebagai wujud penghormatan terakhir dari kerabat saudara untuk GKR Galuh Kencana.
ADVERTISEMENT
Jenazah adik-adik Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Pakubuwono (PB) XIII dimakamkan Kompleks Pemakaman Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (1/11). Sebelumnya Jenazah disemayamkan di Sasana Mulya, Kraton Surakarta.
Ratusan pelayat mulai dari kerabat, tetangga kompleks keraton hingga pejabat daerah turut hadir untuk menunjukkan belasungkawa. Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Pakubuwana (PB) XIII, juga turut hadir dengan menggunakan kursi roda, turut hadir juga Wakil Walikota Surakarta, Achmad Purnomo, dan Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming.
"Saya hadir untuk melayat sekaligus untuk menyerahkan akta kematian sebagai program bela sungkawa kirim akta kematian," ujar Achmad Purnomo dalam sambutan.
Dalam kesempatan itu juga Gibran, mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga Keraton.
ADVERTISEMENT
"Saya dan keluarga mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan," ungkap Gibran.
Gibran mengaku pada awak media kalau dirinya hadir melayat karena berteman dengan salah satu anak GKR Galuh Kencana yaitu Giri Notolegowo.
GKR putri bangsawan Keraton Surakarta yang juga adik kandung dari Raja Pakubuwana XIII Hangabehi itu meninggal dunia di usia 69 tahun. GKR meninggalkan 4 anak dan 4 cucu.
(Tara Wahyu)