Jelang Praktik Lapangan, SMK Citra Medika Sukoharjo Gelar Tes Swab Massal

Konten Media Partner
29 Oktober 2021 20:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Citra Medika Sukoharjo menjalani tes swab sebagai syarat untuk mengikuti Praktik Kerja Lapangan.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Citra Medika Sukoharjo menjalani tes swab sebagai syarat untuk mengikuti Praktik Kerja Lapangan.
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Citra Medika Sukoharjo, menggelar tes swab Antigen secara massal untuk 154 siswanya. Tes swab itu dilakukan di laboratorium sekolah.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama sekolah dengan Klinik Graha Medika Surakarta, yang dilaksanakan secara bertahap menjadi empat gelombang mulai Kamis (28/10/2021).
Tes swab massal dilakukan kepada para siswa yang akan menjalani praktik kerja lapangan (PKL) ke sejumlah rumah sakit, klinik dan apotek di sekitar Soloraya selama tiga bulan kedepan. Tes swab massal ini dilaksanakan dua kali yaitu sebelum melaksanakan PKL dan setelah melaksanakan PKL.
Kepala SMK Kesehatan Citra Medika Sukoharjo, Rian Andrianto mengatakan tes swab ini sebagai syarat utama PKL di instansi pelayanan kesehatan, selain itu sekolah juga membagikan Alat Pelindung Diri (APD) Gown Medis kepada setiap siswanya.
“Kami harus menerapkan protokol kesehatan dan tetap waspada terhadap penyebaran Virus COVID-19. Untuk itu kami fasilitasi swab dan memberikan APD Gown kepada siswa, karena perlindungan dan antisipasi kesehatan siswa sangat penting sebelum dan setelah melaksanakan PKL," kata dia, Jum'at (29/10/2021)
ADVERTISEMENT
Dari hasil tes swab hari ini, seluruh siswa dinyatakan negatif COVID-19 dan dapat mengikuti PKL. “Seluruh siswa yang tes hari ini siap melaksanakan PKL, karena hasilnya negatif,” ujarnya.
Antisipasi dan perlindungan Kesehatan terhadap bahaya Virus Corona juga dilakukan di lingkungan sekolah. Dimana sekolah sudah memastikan seluruh civitas dari mulai siswa dan guru sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dari pemerintah.
Selain itu, sekolah juga mengembangkan sendiri pengolahan obat herbal dari bahan jamu lokal. Yakni melalui budidaya empon-empon di lingkungan sekolah selain untuk kepentingan praktikum juga dikembangkan menjadi produk olahan dan ekstrak yang dikomersialkan untuk kalangan sendiri.
(Fernando Fitusia)