Juli Ditutup dan Direvitalisasi, TSTJ Solo Terima Donasi Pakan Satwa

Konten Media Partner
11 Mei 2022 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Penutupan kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo untuk keperluan revitalisasi akan berlangsung 1 Juli-22 Desember 2022. Rencananya TSTJ Solo dapat dibuka kembali untuk umum mulai 23 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Menurut Bimo Wahyu Widodo selaku Direktur Utama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), saat ini pembuatan detail engineering design (DED) sedang disusun oleh PT Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai investor.
“DED-nya sedang dalam proses finalisasi. Yang menonjol adalah dari sisi konservasi, edukasi, rekreasi. Kemudian masalah harga (tiket), ditetapkan tidak ada kenaikan (usai revitalisasi),” terang Bimo usai beraudiensi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Rabu (11/05/2022).
Selama proses revitalisasi, terdapat 3 program konservasi satwa yang akan dilakukan investor.
“Programnya (pemindahan satwa) ini ada 3, yaitu hibah, breeding dan tukar-menukar. Tukar-menukar itu contohnya rusa-rusa saya jantan dan betina kurang imbang, nanti taman safari biar imbang tukar-tukaran. Jantan keluar 2, betina masuk 2. Seperti itu,” urai Bimo.
Pengunjung memadati salah satu sudut kebun binatang TSTJ Solo. FOTO: Fernando Fitusia
Saat ini jumlah satwa TSTJ adalah 420 ekor dari 80 spesies. Bimo tidak menutup kemungkinan ke depan ada penambahan satwa dari Taman Safari Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Selama revitalisasi kami tutup. Asumsinya seperti PPKM, tidak menerima pengunjung. Pekerjaan tetap berjalan, konservasi jalan, pakan satwa juga tetap,” imbuhnya.
Lantaran biaya operasional TSTJ dan konservasi satwa selama revitalisasi batal dibiayai Pemkot Solo, manajemen berusaha mencari bantuan CSR dan membuka donasi pakan untuk menopang anggaran tersebut.
“Jadi program pakan satwa tetap berjalan untuk keberlangsungan satwanya. Angkanya selama sebulan Rp 330 juta. Dengan situasi (staf) bagian konservasi masuk 100%, pakan satwa tidak bisa diganggu gugat, (staf) nonkonservasi bekerja 15 hari,” paparnya.
Bimo menambahkan, selama revitalisasi wahana kolam keceh dan panggung hiburan TSTJ tetap beroperasi.
“Yang masih bisa beroperasi kolam keceh dan panggung hiburan pihak ketiga. Wahana yang lain setop. Nanti (pengunjung) masuknya lewat timur,” terang dia.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)