KA Prameks Diganti KRL, Hall untuk Anak Muda akan Dibangun di Terminal Tirtonadi

Konten Media Partner
26 Juni 2020 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri usia menerima kunjungan Menteri Perhubungan di Stasiun Balapan Solo, Jumat (26/6)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri usia menerima kunjungan Menteri Perhubungan di Stasiun Balapan Solo, Jumat (26/6)
ADVERTISEMENT
SOLO - Pengganti kereta Prambanan Ekspres (Prameks) untuk relasi Yogyakarta-Solo segera diuji cobakan berupa Kereta Rel Listrik (KRL). Sedangkan proyek pembangunan KRL segera selesai akhir 2020 sejak pembangunan tahun 2019. Hal ini dikatakan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri usia menerima kunjungan Menteri Perhubungan di Stasiun Balapan Solo, Jumat (26/6).
ADVERTISEMENT
"Untuk tiang Listrik Aliran Atas (LAA) telah terpasang di sepanjang jalur sehingga secara bertahap KRL tersebut akan diuji coba," terangnya.
Rencana uji coba dari Yogyakarta-Klaten pada Oktober 2020 dan Yogyakarta-Solo pada akhir 2020. Tingginya mobilitas pengguna Prameks terutama saat berangkat maupun pulang kerja menjadi alasan digantinya Kereta Rel Diesel (KRD) tersebut dengan KRL. Selain itu, KRL ini juga lebih ramah lingkungan, efisien, dan kapasitas penumpangnya lebih banyak dibandingkan dengan Prameks.
"KRL masih di PT INKA serta ada 10 train set, di mana sistem di sini sama dengan di Jabodetabek," jelasnya.
Sebelum meninjau Bandara Adi Soemarmo, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengunjungi Stasiun Balapan Solo
Dalam kesempatan yang sama, sebelum meninjau Bandara Adi Soemarmo, Menhub, Budi Karya Sumadi sempat mengunjungi Stasiun Balapan Solo. Ia mengatakan apabila relasi Yogyakarta-Solo merupakan rangkaian yang mendukung Candi Borobudur sebagai destinasi wisata super prioritas, sehingga perlu dilakukan pengecekan guna memastikan operasional protokol kesehatan di Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Adi Soemarmo berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Namanya transportasi selalu ada modanya, saya pikir Jogja-Solo mempunyai moda transportasi yang baik. Bisa menjadi contoh kota-kota lain," ungkapnya.
Selain kereta dapat menghubungkan relasi Yogyakarta-Solo, juga dapat menghubungkan antara stasiun dengan bandara di wilayah masing-masing.
Pihaknya telah membuat desain untuk Terminal Tirtonadi Surakarta, supaya kawasan tersebut juga dapat menjadi pusat kegiatan anak muda. Ada hall kapasitas 2.000 orang untuk sarana olahraga seperti basket dan kegiatan musik dengan rencana akan mulai dibangun bulan depan. (Agung Santoso)