Kabur dari Aksi Unjuk Rasa, Pria Ini Tercebur ke Sumur

Konten Media Partner
8 Oktober 2020 23:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjuk rasa justru membuat seorang pria tercebur ke dalam sumur mati di kawasan Kampung Giringan, Kartasura. Dia mengalami patah kaki setelah terjatuh ke dalam sumur itu sedalam 10 meter
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa justru membuat seorang pria tercebur ke dalam sumur mati di kawasan Kampung Giringan, Kartasura. Dia mengalami patah kaki setelah terjatuh ke dalam sumur itu sedalam 10 meter
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Aksi unjuk rasa justru membuat seorang pria tercebur ke dalam sumur mati di kawasan Kampung Giringan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (08/10).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, bagian kakinya terpaksa patah setelah tercebur ke dalam sumur sedalam 10 meter. Kejadian ini disampaikan oleh Agus Subagyo (58) warga Giringan, RT 2/RW 2, Kartasura, Sukoharjo.
"Waktu itu saya melihat banyak orang yang ikut unjuk rasa berlarian depan rumah. Mereka ini seperti peserta unjuk rasa ketakutan karena terdengar tembakan peringatan. Saya sempat memperingati hati-hati ada sumur, waktu itu suasana gelap," jelasnya.
Agus Subagyo (58) warga Giringan, RT 2/RW 2, Kartasura, Sukoharjo menunjukkan sumur sedalam 10 meter ini sudah mati. Ada airnya sedikit, namun tidak terlihat karena tertutup rumput
Benar, ada yang teriakan orang tercebur ke dalam sumur sehingga membuat Agus keluar menolong. Dia membawa tali serta menolong orang dengan memintanya ujung tali diikatkan ke tubuhnya. Pertolongan tidak hanya Agus, tapi warga sekitar sehingga membuat tim kesehatan yang di lokasi unjuk rasa menolongnya.
"Setelah berhasil ditarik ke atas, ternyata kaki pria yang kecemplung itu patah. Tim kesehatan akhirnya melakukan pertolongan pertama terhadap kakinya sebelum dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia sempat menanyai pria bertelanjang dada dengan celana panjang hitam ini. Korban terjebur itu mengaku berasal dari Baki, Sukoharjo serta ikut unjuk rasa. Hal yang sama dikatakan Amaludin sebagai Ketua RT setempat bahwa banyak peserta aksi lari menghindari polisi karena ada tembakan peringatan dan masuk di kawasannya bersembunyi.
"Pekarangan ini memang ada sumur sudah mati. Ada airnya sedikit. Namun tidak terlihat, karena tertutup rumput," tutupnya. (Agung Santoso)