Kapolresta Solo soal Dugaan Pemerasan oleh Bripda PS: Premanisme Kami Sikat

Konten Media Partner
21 April 2022 21:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil komplotan pelaku pemerasan diamankan di Mapolresta Solo. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Mobil komplotan pelaku pemerasan diamankan di Mapolresta Solo. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengapresiasi Tim Resmob Polresta Solo, yang berhasil mengungkap dugaan pemerasan yang dilakukan oknum polisi Wonogiri, Bripda PS, beserta komplotannya.
ADVERTISEMENT
“Ada 5 tersangka dalam kasus pemerasan yang diamankan oleh Tim Resmob dengan cepat,” kata Ade saat dikonfirmasi awak media, Kamis (21/04/2022).
Ade mengeklaim, penindakan tegas terhadap kasus-kasus hukum telah menjadi komitmen polisi untuk memelihara keamanan di Solo.
Dia menegaskan, polisi tidak akan memberikan ruang bagi segala bentuk premanisme, kekerasan, intoleransi dan radikalisme di Solo.
“Saya pastikan penegakan hukum juga dilakukan secara profesional dan akuntabel.”
Ade tidak banyak menyampaikan perkembangan kasus dugaan pemerasan, yang masih ditangani polisi ini.
Ia hanya menegaskan kembali jika Bripda PS, polisi asal Bauresan, Giritirto, Wonogiri, terlibat kasus yang dilakukan komplotan pemeras tersebut.
“Kami juga mengamankan 4 tersangka lain dalam kasus ini,” ujar Ade.
Anggota Polres Wonogiri itu hingga kini masih dirawat di RSUD Dr Moewardi, setelah mengalami luka tembak di perut sebelah kanan.
ADVERTISEMENT
Luka tembak itu diderita Bripda PS, lantaran mengabaikan tembakan peringatan dan melawan Tim Resmob Polresta Solo saat penangkapan.
Berdasarkan informasi yang diterima Bengawan News, Bripda PS luka akibat tembakan yang dilepaskan petugas menembus pintu mobil sebelah kanan depan. Saat penangkapan pada Selasa (19/04/2022), Bripda PS yang bertugas mengemudikan mobil berusaha menabrakkan mobilnya ke mobil polisi.
Usai tertembak, anggota Polres Wonogiri ini sempat dibawa ke rumah sakit di Boyolali sebelum dipindah ke RSUD Dr Moewardi. Di situlah ditemukan senjata api rakitan yang diselipkan Bripda PS di celananya.
(Agung Santoso)