news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kasus Ancaman Terhadap Rumah Sakit oleh Keluarga Pasien di Solo Berujung Damai

Konten Media Partner
23 Juli 2021 9:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak
zoom-in-whitePerbesar
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak
ADVERTISEMENT
SOLO-Seorang warga berinisial JS mengancam sejumlah tenaga kesehatan di RSUD Ngipang, Kota Solo, lantaran menolak jenazah istrinya yang meninggal akibat COVID-19 dimakamkan dengan protokol Corona, Kamis (22/07/2021). Dia memaksa untuk membawa pulang jenazah itu.
ADVERTISEMENT
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya tidak akan membawa kasus tersebut di jalur hukum. Dia mengaku telah meminta keterangan kepada pihak rumah sakit.
"Kami juga sudah meminta keterangan kepada pelaku pengancaman," kata Ade Safri, Kamis (22/07).
Menurutnya, kedua belah pihak sudah menyelesaikan masalah itu secara mediasi. Keluarga pasien akhirnya meminta maaf kepada pihak rumah sakit dan melakukan pemakaman secara protokol Corona.
Ade Safri mengatakan kasus tersebut bermula dari meninggalnya seorang pasien COVID-19 di RSUD itu. Suami pasien mengancam pihak rumah sakit yang akan melakukan pemakaman dengan protokol Corona. Dia ngotot untuk membawa pulang jenazah istrinya ke rumah duka.
"Rumah sakit sudah memberikan edukasi namun suami pasien justru memberikan ancaman," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia melontarkan beberapa ancaman kekerasan terhadap dokter, bidan dan perawat di rumah sakit tersebut.
Tidak mau ambil risiko atas keselamatan nakesnya, pihak rumah sakit lantas memperbolehkan JS membawa jenazah itu pulang. Namun, rumah sakit juga memintanya menandatangani surat pernyataan menolak pemakaman secara protokol Corona.
Meski demikian, kasus tersebut akhirnya berujung damai. Pihak keluarga telah meminta maaf kepada rumah sakit dan bersedia melakukan pemakaman sesuai protokol Corona. "Yang bersangkutan akhirnya datang lagi ke rumah sakit dan meminta pemakaman sesuai protokol," kata Direktur RSUD Ngipang, Niken Yuliani Untari.
Meski beberapa tenaganya diancam, pihak rumah sakit masih bisa memahami kondisi emosi keluarga pasien. "Kami juga tidak melaporkan kasus ancaman ini ke polisi," katanya.
ADVERTISEMENT
(Agung Santoso/Tara Wahyu)