Keluhan Seorang Kakek ke Ganjar Pranowo soal Pencemaran Sungai Bengawan Solo

Konten Media Partner
7 Agustus 2020 7:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama warga yang tak lain kakek petani ketika sidak di kawasan Sungai Bengawan Solo di Karanganyar, Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama warga yang tak lain kakek petani ketika sidak di kawasan Sungai Bengawan Solo di Karanganyar, Jawa Tengah
ADVERTISEMENT
KARANGANYAR - Sebuah impian sungai tanpa limbah sepertinya tersirat dari ucapan kakek bernama Hartono (70). Dia menumpahkan rasa kesal ketika berbicara dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ketika sidak sungai Bengawan Solo di Karanganyar, Kamis (06/08/2020).
ADVERTISEMENT
"Dulu itu airnya jernih sekali Pak, sampai ikan yang berenang terlihat. Sekitar tahun 1980-an itu airnya masih jernih, saya biasa berenang di sungai ini," cerita Mbah Hartono.
Di sinilah kakek sebagai petani palawija yang mengandalkan perairan dari sungai menyampaikan banyak pabrik. Bahkan sekitar sungai Bengawan Solo ada peternakan babi berdiri di sekitar lokasi itu. Lantas adanya limbah, maka kondisinya air sungai hitam pekat dan baunya tidak sedap.
"Sekarang seperti ini, hitam sekali airnya. Baunya juga tidak sedap, ya karena limbah-limbah pabrik itu," terangnya.
Kedatangan gubernur ini setelah laporan warga, meskipun pihaknya sudah melakukan berbagai program pencegahan. Dari hasil sidaknya itu, dua menemukan adanya perusahaan yang masih nekat membuang limbah perusahaannya langsung ke sungai. Bahkan sempat menemukan ada bangkai babi yang mengambang di aliran sungai tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini tidak boleh, makanya saya minta perusahaan-perusahaan memperbaiki ini. Saya belum akan mengambil langkah hukum karena semua sudah sepakat untuk memperbaiki. Tapi kalau tetap nekat membuang limbah ke sungai, ya mohon maaf, nanti kami tindak secara hukum," pungkasnya. (Agung Santoso)