Kenalkan Batik ke Generasi Muda, Batik Semar Buat Produk Edukasi Batik

Konten Media Partner
31 Oktober 2020 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ardianto Soewono, Direktur Batik Semar, ditemui saat jumpa pers, Sabtu (31/10)
zoom-in-whitePerbesar
Ardianto Soewono, Direktur Batik Semar, ditemui saat jumpa pers, Sabtu (31/10)
ADVERTISEMENT
SOLO - Berawal dari keprihatinannya terhadap generasi muda yang kurang tertarik terhadap dunia membatik. Batik semar membuat produk edukasi batik yang diberi nama Kura Pupa. Hal ini disampaikan Ardianto Soewono, Direktur Batik Semar, ditemui saat jumpa pers, Sabtu (31/10).
ADVERTISEMENT
Produk edukasi batik ini menurut Ardianto dalam masa pandemi ini sekaligus juga dapat membuat anak-anak mengisi waktunya dengan kegiatan yang produktif.
Berawal dari keprihatinannya terhadap generasi muda yang kurang tertarik terhadap dunia membatik. Batik semar membuat produk edukasi batik yang diberi nama Kura Pupa
"Membatik ini banyak efek samping yang sebenarnya bagus sekali untuk perkembangan. Baik secara karakter maupun secara mentalitas dari seorang anak kecil. Salah satunya adalah meningkatkan fokus dan meningkatkan konsentrasi anak," ucap Ardianto.
Selain itu lanjut Ardianto, produk edukasi batik ini telah mendapatkan beberapa masukan dari beberapa teman dari psikologinya. Di mana produk ini dapat menjadi terapi anak yang hiperaktif.
Produk edukasi batik ini menurut Ardianto dalam masa pandemi ini sekaligus juga dapat membuat anak-anak mengisi waktunya dengan kegiatan yang produktif
Batik semar sendiri meluncurkan 2 produk edukasi batik. Pertama untuk pemula, di mana edukasi batik ini dikhususkan untuk anak di bawah umur 10 tahun, di atas umur 3 tahun yang menggunakan lem sebagai pengganti malam.
ADVERTISEMENT
Kemudian produk kedua untuk level lanjut, menggunakan malam dan juga canting yang betul betul merepresentasikan batik sebenarnya.
"Harapannya dengan ini banyak orang yang minat membatik. Kedua, menarik minat anak-anak sejak usia dini. Bahwa membatik itu sebenarnya menyenangkan, seperti melukis ada pentas seni di situ," papar Ardianto. (Fernando Fitusia)