Keraton Surakarta Tiadakan Sekaten di Masa Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
22 Oktober 2020 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keraton Surakarta Tiadakan Sekaten di Masa Pandemi COVID-19
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SOLO - Keraton Kasunanan Surakarta tahun ini meniadakan Sekaten dan Grebeg Maulud guna memperingati Maulid Nabi Muhammad yang jatuh pada tanggal 29 Oktober 2020. Hal itu tidak lepas dari pandemi COVID-19 yang masih melanda serta harus menerap protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Meski Sekaten ditiadakan, ritual jamasan dan wilujengan tetap digelar meski hanya secara internal. Hal itu diungkapkan oleh Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Adipati Dipokusumo.
"Sehubungan dengan adanya pandemi COVID-19 yang melanda , ada perubahan dalam menyikapi kegiatan pelaksanaan tata cara upacara Sekaten atau upacara Maulid Nabi ditiadakn," ujar KGPH Adipati Dipokusumo, Kamis (22/10).
Gusti Dipo sapaan akrabnya, selain meniadakan Sekaten dan Grebeg Maulud, tradisi yang juga ditiadakan adalah menabuh gamelan pusaka, Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari, selama tujuh hari saat Sekaten Keraton Solo tidak akan dilaksanakan.
"Dua gamelan yang biasanya ditabuh untuk tahun ini juga ditiadakan dahulu. Kami mohon kepada masyarakat untuk bisa memakluminya," ucapnya.
Peniadaan Sekaten ini merupakan pertama kalinya sejak tradisi Sekaten diadakan. Grebeg Maulud biasanya diadakan di halaman Masjid Agung dengan melakukan kirab dua gunungan jaler (pria) dan estri (wanita) terlebih dulu dan berakhir dengan diperebutkannya dua gunungan oleh warga.
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya keraton telah berkomunikasi dengan RRI Surakarta yang bersedia menyiarkan tetabuhan gamelan itu melalui radio.
"Pihak keraton telah bekerja sama dengan RRI untuk menyiarkan tetabuhan gamelan Sekaten di waktu-waktu gamelan tersebut ditabuh," tutupnya. (Tara Wahyu)