Kesan Bahlil Lahadalia saat Ikuti Kirab Budaya TIIWG G20 di Solo

Konten Media Partner
7 Juli 2022 20:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Delegasi pertemuan TIIWG G20 megikuti kirab budaya di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Kamis (07/07/2022). FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Delegasi pertemuan TIIWG G20 megikuti kirab budaya di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Kamis (07/07/2022). FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Kirab budaya yang berkolaborasi dengan Solo Batik Carnival (SBC), Kamis (07/07/2022), menutup rangkaian pertemuan kedua Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) G20 yang diselenggarakan di Solo. Dalam kirab budaya itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengenakan kostum prajurit Keraton Solo.
ADVERTISEMENT
Diawali dari Stadion Sriwedari, Gibran dan Bahlil Lahadalia, memulai kirab dengan menaiki kuda di depan para delegasi negara anggota G20 yang menaiki kereta andong. Adapun di barisan belakang terdapat peserta SBC.
Peserta kirab budaya berkostum Solo Batik Carnival (SBC). FOTO: Fernando Fitusia
Antusiasme masyarakat terlihat dengan padatnya rute karnaval, mulai kawasan Sriwedari hingga Balai Kota Solo.
Setibanya di Balai Kota Solo, delegasi disambut dengan pameran produk UMKM, demo pembuatan keris dan produksi batik.
Delegasi pertemuan TIIWG G20 membatik di Balai Kota Solo. FOTO: Fernando Fitusia
Menurut Bahlil, kirab budaya dengan mengikutsertakan para delegasi ini dapat memberikan kesan positif kepada dunia internasional.
“Sekalipun kita negara demokrasi, tetapi nilai-nilai budaya selalu kita pelihara dengan baik dan terus disosialisasikan. Dampaknya adalah membuat kesan kepada global, bahwa kami belajar demokrasi di negara lain. Tapi kami tidak pernah mempersoalkan perbedaan-perbedaan yang terjadi karena itu merupakan bagian dari kebesaran bangsa kita,” terang Bahlil.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia (kiri) dan Wlai Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. FOTO: Fernando Fitusia
Bahlil bahkan mengaku merasa sangat senang karena baru pertama kali memakai pakaian prajurit Keraton Solo.
ADVERTISEMENT
“Saya orang Papua. Pakai baju ini gagah juga saya. Ini nilai-nilai yang tidak ada di negara lain. Saya sehari ini jadi orang Jawa,” katanya.
(Fernando Fitusia)