Kisah Agus Hadikarta, Bersepeda dari Bandung-Solo dan Sosialisasikan Donor Darah

Konten Media Partner
16 September 2020 22:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Agus Hadikarta (60) seorang relawan pendonor darah sukarela asal Bandung ini patut diapresiasi. Pasalnya untuk menyambut HUT PMI yang ke-75, dirinya rela melakukan aksi sosialisasi donor darah pada masyarakat seorang diri dengan mengayuh sepeda ontel dari Bandung hingga Solo
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Agus Hadikarta (60) seorang relawan pendonor darah sukarela asal Bandung ini patut diapresiasi. Pasalnya untuk menyambut HUT PMI yang ke-75, dirinya rela melakukan aksi sosialisasi donor darah pada masyarakat seorang diri dengan mengayuh sepeda ontel dari Bandung hingga Solo
ADVERTISEMENT
SOLO - Aksi Agus Hadikarta (60) seorang relawan pendonor darah sukarela asal Bandung ini patut diapresiasi. Pasalnya untuk menyambut HUT PMI yang ke-75, dirinya rela melakukan aksi sosialisasi donor darah pada masyarakat seorang diri dengan mengayuh sepeda ontel dari Kota Bandung, Jawa Barat hingga ke Kota Solo, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Aksi sosialisasi donor darah dari Bandung ke Solo ini dilakukan Agus hanya dalam waktu 6 hari saja. Di mana dirinya berangkat dari PMI Bandung pada 8 September, kemudian sampai di Kota Solo pada Rabu tanggal 16 September.
"Beberapa pengalaman selama enam hari perjalanan sudah saya dapatkan. Mulai dari Tasikmalaya menuju Banjar, rantai sepeda saya lepas. Kemudian pengalaman unik ketika saya hendak ke Rangon malah diarahkan oleh teman-teman ontel ke Karang Pucung, sehingga jadi bertambah jauh. Selebihnya saya sangat menikmati perjalanan ini," ungkapnya.
Dengan menempuh jarak total 496 kilometer. Setiap hari, dirinya bisa menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer dengan perolehan waktu 6-7 jam. Dirinya pun mengaku bahwa hanya membawa bekal matras untuk tidur, sleeping bag, kunci, pompa, serta uang saku sebanyak Rp 1,5 juta.
ADVERTISEMENT
"Kadang-kadang itu ada yang bertanya pada saya apakah saat COVID-19 ini bisa berdonor? Saya bilang bisa. Kemudian ada pertanyaan lagi lainnya untuk perjalanan jauh, apakah masih bisa donor? Saya bilang bisa asal sesuai dengan aturan kesehatan yang ditentukan seperti tekanan darah," tambahnya.
Aksi sosialisasi donor darah dari Bandung ke Solo ini dilakukan Agus hanya dalam waktu 6 hari saja. Di mana dirinya berangkat dari PMI Bandung pada 8 September, kemudian sampai di Kota Solo pada Rabu tanggal 16 September
Sepeda yang digunakan untuk melakukan sosialisasi donor darahnya sendiri pun juga sudah dirinya pasangi dengan plat-plat yang berisi ajakan untuk berdonor darah.
"Saya setiap istirahat itu selalu mampir ke rumah teman ontel atau di markas PMI di berbagai kabupaten atau kota. Kemudian ketika memasuki pukul 23.00 WIB, saya sudah harus tidur dan bangun kembali pada pukul 04.00 WIB. Setiap perjalanan, saya selalu menikmatinya dan untuk beribadah saya selalu tepat waktu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya kembali menerangkan bahwa aksi yang dilakukan ini karena melihat kondisi pandemi COVID-19 yang selalu menyusahkan orang. Terutama menurunnya aktivitas donor darah sehingga stok darah pun semakin menurun.
"Banyak orang yang memerlukan darah, namun dengan adanya COVID-19, stok darah semakin menipis. Maka dari itu, saya mengajak kepada masyarakat untuk tetap mendonorkan darah di masa pandemi COVID-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," ajaknya.
Sementara itu, di lain pihak Kabbag relawan PMI Solo, Wanto mengapresiasi atas aksi yang dilakukan oleh Agus. Pihaknya berharap dalam rangka HUT PMI ke-75 ini, Agus yang selaku sukarelawan nasional semakin menggugah masyarakat untuk peduli kepada sesama khususnya di bidang donor darah sukarela. (Fernando Fitusia)
Agus menerangkan bahwa aksi yang dilakukan ini karena melihat kondisi pandemi COVID-19 yang selalu menyusahkan orang. Terutama menurunnya aktivitas donor darah sehingga stok darah pun semakin menurun