Kisah Firda, Remaja Atlet Taekwondo yang Kini Duduk di Kursi Roda

Konten Media Partner
5 Februari 2021 17:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arvianti Firda Aini Raharjo mantan atlet Taekwondo Sukoharjo
zoom-in-whitePerbesar
Arvianti Firda Aini Raharjo mantan atlet Taekwondo Sukoharjo
ADVERTISEMENT
SUKOHARJO-Arvianti Firda Aini Raharjo (18) sudah lima tahun hanya bisa beraktivitas di atas kursi roda. Atlet Taekwondo asal Sukoharjo itu mengalami kelumpuhan di bagian tangan dan kaki lantaran kelainan pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
Kecintaanya pada dunia bela diri Taekwondo pun harus pupus di tengah jalan. Namun, warga Kecamatan Kartasura itu masih tetap bersemangat berusaha sembuh dari penyakitnya, paling tidak agar bisa kembali berjalan tanpa kursi roda.
"Dulu saya sempat merasa putus asa," kata Firda menceritakan pengalaman hidupnya saat ditemui, Jum'at (05/02). Beruntung, kedua orang tuanya selalu memberikan semangat sehingga semangatnya untuk sembuh bisa terus menyala.
Perjalanan penyakitnya dimulai pada Mei 2016 silam. Saat itu, dia mengalami sakit kepala yang sangat hebat hingga dirinya pingsan. Orang tuanya langsung melarikannya ke salah satu rumah sakit swasta di Solo. Dokter memberikan diagnosa kelainan pembuluh darah.
Firda menjalani operasi hingga dua kali. Usai operasi, dia kembali tidak sadarkan diri cukup lama. Sempat berpindah rumah sakit, orang tuanya lantas membawa Firda pulang ke rumah lantaran keterbatasan beaya.
ADVERTISEMENT
Sepekan di rumah, Firda justru siuman dari pingsannya. Namun, tangan dan kakinya lumpuh. Sembari menjalani terapi, saat ini Firda harus mengikuti homeschooling agar bisa melanjutkan cita-citanya menjadi dokter.
Saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Firda sudah tiga kali memperoleh medali serta piala di tingkat nasional. Ketiga kejuaran yang pernah ia ikuti antara lain, Mahameru Youth Students Taekwondo Championship 2014, Mahameru Youth Student Taekwondo Champ II 2015 dan National Taekwondo Championship Kyorugi & Poomsae 2016 di Semarang.
(Tara Wahyu)