news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah Korban yang Terkena Sabetan di Karanganyar, Awalnya Hanya Pergi Mendaki

Konten Media Partner
21 Juni 2020 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jarot Broto Sarwono (59) menjadi salah satu korban penyerangan terhadap anggota Kepolisian Karanganyar yang sedang melaksanakan susur Gunung Lawu dalam rangka HUT Bhayangkara ke-74
zoom-in-whitePerbesar
Jarot Broto Sarwono (59) menjadi salah satu korban penyerangan terhadap anggota Kepolisian Karanganyar yang sedang melaksanakan susur Gunung Lawu dalam rangka HUT Bhayangkara ke-74
ADVERTISEMENT
SOLO - Jarot Broto Sarwono (59) menjadi salah satu korban penyerangan terhadap anggota Kepolisian Karanganyar yang sedang melaksanakan susur Gunung Lawu dalam rangka HUT Bhayangkara ke-74. Selain menjadi korban, Jarot juga menghadang pelaku penusukan yang lari.
ADVERTISEMENT
Pada saat kejadian, Jarot baru saja melakukan pendakian dari Bukit Mongkrang bersama empat kawannya. Turun dari bukit Mongkrang, Jarot berencana untuk ke Cemoro Kandang dan melihat pendakian sudah dibuka atau belum.
Sampainya di Cemoro Kandang, Jarot mendengar teriakan jika ada seorang yang membawa benda tajam dari arah Cemoro Kandang.
"Saya bukan dari rombongan yang ikut acara susur Gunung Lawu, awalnya saya dari Bukit Mongkrang bersama rombongan. Terus kami naik ke Cemoro Kandang untuk lihat sudah dibuka atau belum, waktu baca tulisan ternyata masih ditutup. Setelah itu terdengar suara teriakan jika ada yang bawa senjata tajam," cerita Jarot, di kediamannya, Mojosongo, Minggu (21/6).
Melihat pelaku yang berlalu ke arahnya, lanjut Jarot, ia spontan mengambil batu di sekitarnya. Menurutnya, saat itu masih terdengar beberapa kali tembakan. Pelaku berlari ke arahnya sekitar tiga meter, Jarot melempar batu ke arah pelaku.
ADVERTISEMENT
"Saya lihat pelaku lalu ambil batu, buat antisipasi kalau lari ke arah saya. Tapi lari ke kanan terus kok belok ke arahku, saya tunggu sampai tiga meter baru saya lempar," paparnya.
Menurut Jarot, pelaku sempat sempoyongan sebelum dirungkus oleh polisi. Jarot sendiri sempat terjatuh sesaat melempar batu, setelah itu ia baru merasa sakit di punggungnya.
"Saya mundur dan jatuh kok merasa punggung saya panas, ternyata ada serpihan tembaga. Ini tadi dibawa ke Puskesmas Tawangmangu, lalu dirujuk ke RSUD Karanganyar, lalu dirontgen dan dijahit," ujarnya. (Tara Wahyu)