Kisah Munipah, Pemulung Korban Tabrak Lari yang Keguguran

Konten Media Partner
23 September 2020 19:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kisah tragis menimpa keluarga pemulung Munipah dan Duri. Keduanya ditabrak lari oleh seorang yang tidak bertanggung jawab sehingga sang istri harus kehilangan anak yang dikandungnya
zoom-in-whitePerbesar
Kisah tragis menimpa keluarga pemulung Munipah dan Duri. Keduanya ditabrak lari oleh seorang yang tidak bertanggung jawab sehingga sang istri harus kehilangan anak yang dikandungnya
ADVERTISEMENT
SOLO - Kisah miris dan tragis menimpa keluarga pemulung Munipah (40) dan Duri (55) sejak 2 minggu yang lalu. Duri adalah seorang warga asli Kediri yang merantau ke Solo, sedangkan Munipah adalah warga asal Kalioso, Sragen. Keduanya ditabrak lari oleh seorang yang tidak bertanggung jawab di depan Luwes, Nusukan, Solo pada keesokan hari menjelang subuh.
ADVERTISEMENT
Mirisnya kejadian tabrak lari tersebut tidak banyak orang yang mengetahui. Selain itu Munipah yang pada saat itu hendak pergi bekerja mencari rongsok naik sepeda bersama dengan Duri suaminya, kehilangan anak yang sedang dikandungnya yang sudah berusia 9 bulan.
Ditemui Rabu (23/09) di sebuah lahan kosong/gubuk yang berada di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Nusukan, Banjarsari, Solo. Tempat yang telah ditinggalinya selama 6 tahun, yang telah diizinkan menempati oleh salah seorang dermawan.
Duri mengatakan bahwa tidak mengetahui secara jelas kendaraan yang dipakai oleh pelaku tabrak lari tersebut. Dirinya hanya menggambarkan bahwa pelaku menggunakan sebuah mobil berwarna hitam tanpa diketahui dengan jelas plat nomor kendaraan tersebut.
Di sinilah Munipah (40) dan Duri (55) tinggal. Di sebuah lahan kosong/gubuk yang berada di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Nusukan, Banjarsari, Solo. Tempat yang telah ditinggalinya selama 6 tahun
"Itu kejadian sudah 16 hari yang lalu, 10 hari di rumah sakit, lalu 6 hari saya bawa ke sini. Pertama kejadiannya itu saya ditabrak lalu jatuh. Pada saat saya jatuh, saya lihat istri saya sudah keseret-seret, karena sepedanya kan masuk dalam bawah mobil," ungkap Duri.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian tabrak lari tersebut, Munipah mengalami luka sobek di bagian kepala sebelah kanan dan diharuskan untuk dijahit. Untuk saat ini, Duri hanya bisa ikhlas dan pasrah, sembari melanjutkan pekerjaannya memulung meski hanya sendiri dan sebentar.
Dirinya menceritakan bahwa dulunya mendapatkan penghasilan Rp 50.000 - Rp 70.000 dalam sehari. Namun saat ini penghasilannya tak menentu karena harus menjaga istrinya yang masih dalam kondisi sakit.
Pak Duri berharap agar istrinya cepat sembuh dan bisa beraktivitas (memulung) seperti dulu lagi. (Fernando Fitusia)
Suasana rumah pasutri tersebut, tempat tinggalnya di sebuah lahan kosong yang terdapat sebuah gubuk dan tidak layak untuk ditempati