Kisah Pemuda Solo Tewas Dilempari Batu dan Janji 'THR' untuk Sang Ibu

Konten Media Partner
27 Mei 2019 5:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rohni, ibu dari pemuda bernama Hendi Aji Santoso alias Bendot (18) yang tewas akibat terkena lemparan batu di Jalan Gatot Subroto, Serengan, Solo, pada Minggu (26/05/2019). (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Rohni, ibu dari pemuda bernama Hendi Aji Santoso alias Bendot (18) yang tewas akibat terkena lemparan batu di Jalan Gatot Subroto, Serengan, Solo, pada Minggu (26/05/2019). (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Nasib pemuda bernama Hendi Aji Santoso alias Bendot (18) membuah sedih hati sang ibu. Bendot yang hanya penjaga rental playstation tewas akibat terkena lemparan batu saat melintas di depan Dealer Sumber Baru Rejeki (SBR) yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Serengan, Solo, pada Minggu (26/05/2019). Ibunda Bendot, Rohni, mengungkapkan kesedihannya. Dia mengaku punya banyak kenangan dengan sang anak. Rohni juga mengatakan kalau anaknya sempat berjanji untuk memberi uang tunjungan hari raya (THR).
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya saya mengeluh karena telinga sakit karena tersumbat cutton bud. Kalau dapat THR (dari Bendot) untuk biaya sedot di dokter THT," jelas Rohni saat ditemui di ruang otopsi Rumah Sakit Moerwardi, Solo.
Ilustrasi "orang tua menangis" oleh Pixabay.
Rohni menceritakan kalau Bendot sebagai putra bungsu dari dua bersaudara punya semangat kerja yang tinggi meskipun penghasilan sebagai penjaga rental playstation terbilang cukup rendah. Bendot dan keluarga tinggal di daerah Bendo RT 16 RW 7, Pandaan, Wonosari, Klaten. Padahal, Bendot berencana menikahi temannya yang bernama Anita tahun depan.
"Malam harinya, dia (bendot) ijin mau merayakan ulang tahun temannya yang bernama Nita. Tapi malah seperti ini kejadiannya" cerita Rohni kepada wartawan.
Terkait tindakan hukum dari peristiwa yang menimpat anaknya, Rohni berharap pelaku diganjar hukuman yang setimpal. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk memproses para pelaku. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT