Kisah Poppy, Pelajar SMP yang Memungut Bunga Kamboja di Tempat Pemakaman
ADVERTISEMENT
SOLO - Poppy Septilia, seorang pelajar kelas 1 di SMP 5 Surakarta yang tinggal di Rusunawa Blok A Mertoudan, Mojosongo, Solo ini dulunya bekerja membantu orang tua memulung mencari barang rongsokan.
ADVERTISEMENT
Namun kini karena adanya pandemi COVID-19, dirinya harus bekerja memungut bunga kamboja di tempat pemakaman dekat Rusunawa tempatnya tinggal untuk dijual kembali.
Sebelum dijual bunga-bunga kamboja tersebut, bunga itu dikeringkan terlebih dahulu selama 1-2 hari baru kemudian dijualnya ke tempat penadah bunga-bunga kamboja yang akan dijadikan sebagai obat nyamuk.
"Ya, ini buat gantiin pekerjaan yang dulu mulung itu. Jadi biar enggak terkena virus corona. Kadang mungutinnya sama ibu, kadang sendirian juga. Dari jam 11 siang sampai jam 3 sore. Setelah terkumpul banyak baru nanti dijual di daerah Bonoloyo," ungkapnya.
Poppy menjelaskan bunga kamboja yang dikumpulkan biasanya dihargai Rp 7.000 per kg. Sedangkan selama sehari Poppy dengan Sang Ibu rata-rata hanya bisa mendapatkan 2,5-3 kg saja bunga kamboja.
ADVERTISEMENT
"Sekarang sekilonya Rp 7.000 ada penurunan, tadinya Rp 8.000. Ya, itu uangnya buat jajan saja," pungkasnya. (Fernando Fitusia)