Komunitas Exo Enzym Solo Raya Garap Sampah Dapur Menjadi Disinfektan

Konten Media Partner
26 Agustus 2021 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komunitas Exo Enzym Solo Raya memberikan pelatihan pembuatan disinfektan dari limbah dapur. (FOTO: Fernando Fitusia)
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas Exo Enzym Solo Raya memberikan pelatihan pembuatan disinfektan dari limbah dapur. (FOTO: Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT
SOLO-Komunitas Exo Enzym Solo Raya menginisiasi gerakan pembuatan cairan disinfektan di Kota Solo dan sekitarnya. Menariknya, cairan disinfektan itu diproduksi dari limbah dapur rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Salah satu pendiri Komunitas Exo Enzym Solo Raya, Ester Tantri Damayanti mengatakan komunitas tersebut didirikan sejak September tahun lalu.
Mereka melakukan edukasi dan kampanye kepada masyarakat untuk memanfaatkan sampah dapur menjadi disinfektan yang sangat dibutuhkan masyarakat saat pandemi COVID-19.
Menurut Ester, gerakan itu muncul pertama kali di Thailand dan menyebar ke beberapa negara. "Salah satunya hingga ke Indonesia," katanya, Kamis (26/08/2021).
Dalam produksinya, mereka mengumpulkan limbah organik dari dapur berupa potongan sayur hingga kulit buah. Sampah tersebut lantas difermentasi menggunakan tetes tebu.
Mereka hanya perlu modal Rp 10 ribu untuk membeli tetes tebu sebagai bibit fermentasi. Hanya saja, proses pembuatannya memang cukup lama.
"Proses fermentasi memakan waktu 3 bulan atau 90 hari," katanya. Setelah itu, mereka akan mendapatkan 12 liter enzim sebagai bahan baku disinfektan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penggunaan bahan itu sebagai disinfektan sangat ekonomis. Seliter cairan itu bisa diencerkan dengan 1.000 liter air. "Cairan ini juga ramah lingkungan karena dibuat menggunakan bahan organik," katanya.
Selama ini, hasil produksi dari komunitas Exo Enzym Solo Raya didonasikan untuk kegiatan penyemprotan disinfektan kepada masyarakat. Salah satunya disumbangkan untuk PMI Kota Solo.
(Fernando Fitusia)