Kondisi 82 Korban Dugaan Keracunan Takjil di Solo Membaik

Konten Media Partner
6 Mei 2022 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ambulans mengevakuasi korban dugaan keracunan makanan berbuka puasa di Pucangsawit, Solo. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Ambulans mengevakuasi korban dugaan keracunan makanan berbuka puasa di Pucangsawit, Solo. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Total korban dugaan keracunan makanan berbuka puasa atau takjil yang diselenggarakan di Masjid At Tin, Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo pada Sabtu (30/04/2022) berjumlah 82 warga.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya jumlah korban dugaan keracunan itu adalah 49 warga Pucangsawit dan 17 warga Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.
Saat ini kondisi seluruh korban dikabarkan terus membaik. “Alhamdulillah, sudah pulang semua dari rumah sakit,” terang Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak saat dikonfirmasi, Jumat (06/05/2022).
Sebanyak 4 warga yang dirawat di 2 rumah sakit, imbuh Ade, juga telah pulang pada Kamis (05/05/2022).
Meski demikian Polresta Solo masih menunggu hasil uji laboratorium dari Puslabfor Polda Jateng, untuk mengetahui unsur yang terkandung dalam takjil dengan menu ayam goreng yang disuguhkan kepada warga dalam buka puasa bersama itu.
“Dugaan (keracunan) di wilayah Gondangrejo, Karanganyar itu serangkaian (dengan dugaan keracunan di Pucangsawit, Solo). Kami masih memeriksa panitia, takmir masjid dan orang yang memasak.”
ADVERTISEMENT
Sebelumnya puluhan warga Pucangsawit dan belasan warga Gongdangrejo mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, diare dan lemas dalam waktu 1-2 hari usai menikmati takjil yang disajikan panitia buka puasa bersama di Masjid At Tin pada Sabtu (30/04/2022).
Warga Gondangrejo ikut menikmati makanan tersebut, lantaran takjil yang dikemas dalam nasi kotak dibawa seorang ustaz ke masjid setempat, untuk digunakan sebagai konsumsi peserta tadarus.
“Untuk warga yang meninggal dunia, dia memiliki komorbid. Kami masih menunggu hasil labfor, untuk sinkronisasi unsur yang terkandung,” terang Ade.
(Agung Santoso)