KPU Solo Sediakan Kotak Suara Kosong, Bagi Warga yang Menjalani Karantina

Konten Media Partner
5 November 2020 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto Doc. Bengawan News
zoom-in-whitePerbesar
Foto Doc. Bengawan News
ADVERTISEMENT
SOLO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo memastikan masyarakat yang tengah menjalani karantina mandiri tetap bisa menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah, tanggal 9 Desember mendatang. Untuk hal itu, KPU menggunakan kotak suara keliling.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kotak suara keliling juga melayani warga yang sakit di rumah. KPU akan menyediakan kotak suara keliling di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Kotak suara keliling juga bisa melayani bagi masyarakat yang sakit yang tidak bisa datang ke TPS. Dulu kotak suara keliling hanya ada satu di tingkat kelurahan, maka saat ini kotak suara keliling ada di setiap TPS," ujar komisioner KPU Kota Solo, Bidang Perencanaan Data dan Informasi, Kajad Pamuji Joko Waskito, Kamis (05/11).
Ketentuan yang diberlakukan untuk kotak suara keliling hanya berlaku bagi masyarakat yang sakit dan menjalankan isolasi mandiri, dan tidak berlaku bagi warga yang mengajukan sendiri karena takut terpapar COVID-19 saat di TPS.
"Kalau mengajukan diri karena takut ke TPS, ya nanti TPS-nya kosong," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak takut datang ke KPU, lantaran KPU dalam Pilkada tahun ini akan melaksanakan protokol kesehatan ketat. Pemilih nantinya juga mendapatkan undangan dengan waktu yang sudah ditentukan.
Jika dulu antrean di dalam ruangan TPS bisa mencapai 25 orang, maka untuk tahun ini hanya 12 orang saja.
"Kita juga telah menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) di antaranya hand sanitizer, sabun cuci tangan, face shield, disemprot disinfektan hingga baju hangat yang disediakan di semua TPS berjumlah 1.231," paparnya.
Setiap TPS juga disemprot disinfektan setiap 30 menit sekali. Semua petugas juga dipastikan memakai APD.
"Sarung tangan juga diberikan kepada pemilih untuk menjaga agar tidak tertular COVID-19. Tidak hanya itu, tinta juga dalam bentuk tetes dan bukan mencelupkan jari tangan," tutupnya. (Tara Wahyu)
ADVERTISEMENT