Kronologi Penyerangan oleh Massa Laskar di Solo yang Lukai 3 Habib

Konten Media Partner
9 Agustus 2020 19:03 WIB
Barang bukti yang dipecahkan pelaku, SPM Honda Spacy No. Pol. AD 5904 V
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti yang dipecahkan pelaku, SPM Honda Spacy No. Pol. AD 5904 V
ADVERTISEMENT
SOLO – Pada Sabtu, 8 Agustus 2020 sekitar pukul 17.45 WIB bertempat di rumah Alm. Assegaf Bin Jufri, Kampung Metrodanan, Kota Surakarta telah terjadi penganiayaan terhadap keluarga Umar Assegaf yang dilakukan oleh kelompok laskar (polisi belum menjelaskan identitas kelompok laskar ini).
ADVERTISEMENT
Adapun keluarga tersebut hendak melaksanakan acara midodareni saat pembacaan doa sebelum acara pernikahan dan diikuti oleh 20 orang.
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Adapun kronologi kejadian sebagai berikut :
1. Sebelumnya saat keluarga Umar Assegaf sedang mengadakan acara midodareni (doa sebelum acara pernikahan anaknya) di rumah Alm. Assegaf Bin Jufri di Kampung Mertodranan, sekitar pukul 17.45 WIB datang kelompok laskar sekitar 100 orang dengan menggunakan tutup kepala. Kemudian, mereka mempertanyakan kegiatan yang ada di dalam rumah sambil berteriak-teriak "Allahuakbar, Bubar, Kafir, dan ada yang mengatakan bahwa Syiah bukan Islam, Syiah musuh Islam, darah kalian halal". Di mana kelompok laskar tersebut mencurigai bahwa kegiatan yang ada di dalam merupakan kegiatan keagamaan yang ditentang oleh kelompok laskar. Dari kelompok internal laskar sendiri beredar bahwa kegiatan yang ada di dalam mengadakan kegiatan keagamaan, sehingga dilakukan pembubaran.
ADVERTISEMENT
2. Sekitar pukul 17.45 WIB, kelompok laskar yang berada di depan gang itu masuk ke dalam rumah Alm. Assegaf Bin Jufri sehingga bertambah dan semakin banyak anggotanya sekitar 130 orang. Tidak lama kemudian, aparat dari Polresta Surakarta tiba di TKP. Selanjutnya Kombes Pol. Andy Rifai selaku Kapolresta Surakarta, didampingi Kompol Phunky Mahendra selaku Kasat intel Polresta Surakarta, Kompol I Ketut Sukarda (Kabag Ops Polresta Surakarta), dan AKP Adis Dani Harta (Kapolsek Pasar Kliwon) meminta waktu kepada kelompok laskar untuk melakukan negoisasi. Setelah 15 menit negoisasi berjalan, kelompok laskar ini berteriak-teriak bahwa negoisasi terlalu lama, sehingga aparat meminta tambahan waktu 15 menit untuk melakukan negoisasi ulang.
3. Setelah Kapolresta melakukan negoisasi ke dalam rumah selama 15 menit, akan tetapi dari pihak keluarga tidak mau membubarkan diri sebelum kelompok laskar yang berada di luar rumah membubarkan diri. Dari laskar sendiri pun juga tidak mau membubarkan diri sebelum kegiatan tersebut benar-benar bubar dan orang-orang yang ada di dalam semua keluar. Kapolresta Surakarta kembali melakukan negoisasi, namun hal tersebut tidak diindahkan dari kedua belah pihak sehingga kelompok laskar juga bersikukuh untuk bertahan. Pihak tuan rumah sendiri tidak ingin membubarkan diri dengan alasan bila ada salah satu keluarga atau jemaah yang keluar dikhawatirkan akan langsung dianiaya oleh kelompok lascar. Dengan adanya hal tersebut dirinya berpedoman pada kejadian pada tahun lalu sekitar tahun 2018.
ADVERTISEMENT
4. Selang berjalannya waktu, sebagian keluarga sekitar 3 orang dengan mengendarai mobil dan sepeda motor keluar rumah, namun kelompok laskar langsung memukul dengan tangan kosong dan sebagian melemparinya dengan menggunakan batu. Karena jumlah yang tidak seimbang dengan petugas, maka keluarga tersebut mengalami luka-luka (identifikasi awal mengalami luka pada kaki, tangan, dan kepala). Sehingga petugas melakukan pencegahan dan akhirnya kelompok laskar dapat dikendalikan. Kemudian para korban dibawa ke RS Kustati Solo untuk penanganan lebih lanjut.
5. Sekitar pukul 18.45 WIB saat kumandang azan Isya tiba, kelompok laskar membubarkan diri untuk melakukan ibadah Salat Isya.
6. Pada pukul 20.55 s/d 21.00 WIB, Habib Novel (Majelis Ar Raudah) tiba di lokasi dan menyampaikan kepada Kompol I Made Sukada (Kabag Ops Polresta Surakarta) sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
“Saya minta kepada aparat keamanan terutama kepolisian segera tangkap otak dari kejadian malam ini, jangan tangkap anak buahnya tetapi tangkap pimpinannya dan hadapkan kepada saya. Saya tidak mau ada kerusuhan di Solo, saya mau Solo selalu aman. Jika polisi tidak bisa menyelesaikan masalah ini dan memproses para pelaku terutama pimpinan dari kerusuhan ini, maka saya akan turunkan seluruh umat Muslim ke Solo.
7. Adapun kerugian korban yang dievakuasi ke RS. Kustati dan barang bukti sebagai berikut :
1) Korban :
a) Umar Assegaf. (Luka robek di kepala bagian kiri depan Kurang lebih 3,5 cm, di kepala kiri bagian belakang kurang lebih 5 cm, diizinkan pulang/rawat jalan).
b) Hadi Umar. (Luka lecet di kepala kanan kiri, lebam nyeri kaki kiri, diizinkan pulang/rawat jalan).
ADVERTISEMENT
c) Husin Abdullah. (Luka robek di dahi kanan kurang lebih 4 cm, luka robek di kepala bagian kanan depan kurang lebih 5 cm, masih diobservasi oleh dokter).
2) Barang Bukti :
a) Sepeda Motor Yamaha NMax No Pol. AD 3169 S
b) SPM Honda Spacy No. Pol. AD 5904 VU
Barang bukti yang dipecahkan pelaku