Lokasi Karantina untuk Pemudik di Solo, Ditutup Hari Ini
ADVERTISEMENT
SOLO - Lokasi karantina bagi pemudik masa pandemi di Kota Solo ditutup Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah mulai hari ini. Hanya saja, pendatang dari zona merah tetap harus melapor ke RT/RW di Posko COVID-19. Apabila kedapatan pendatang yang berkeliaran, maka akan ditangkap. Hal ini dijelaskan Wali Kota Solo Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo ketika ditemui awak media, Jumat (29/05/2020).
ADVERTISEMENT
"Ditutup untuk pemudik, Kota Solo punya slogan 'Wargo Waspodo Lingkungan' maka warga masyarakat tetap waspada. Artinya, jika ada pendatang dari luar kota terutama zona merah, maka RT/RW harus melaporkan ke Posko COVID-19," jelasnya.
Lokasi Graha Wisata ini digunakan untuk penambahan jumlah ODP ketika diberlakukan tatanan baru atau new normal. Meskipun tujuannya bukan untuk itu, namun tetap menjadi kewaspadaan tersendiri. Selanjutnya, ada puluhan yang masih berada di lokasi karantina tapi dipindahkan ke Ndalem Joyokusuman sekaligus ke Posko COVID-19 di Kota Solo.
Rudy sembari mencontohkan kalau ada pendatang dari Surabaya yang awalnya karantina mandiri justru keluyuran sehingga ditangkap. Ditutupnya karantina bagi pemudik, maka masyarakat dan pihak RT/RW wajib melaporkan ke Posko COVID-19 bagi pendatang dari luar kota dan zona merah. Dengan demikian, agar warga atau pendatang dari zona merah tidak mudah masuk ke zona hijau.
ADVERTISEMENT
"Pihak RT/RW melaporkan ke Posko COVID-19 bagi pendatang dari luar kota terutama zona merah. Dengan demikian, supaya warga atau pendatang dari zona merah tidak dulu ke zona hijau," terangnya.
Dari data, ada sekitar 216 penghuni karantina Graha Wisata di antaranya pemudik telah dipulangkan dan diantar langsung oleh Wali Kota Solo, Jawa Tengah sejak awal KLB. Rudy mengatakan kalau dirinya bertanggung jawab atas kebijakan yang ditetapkan sehingga tidak begitu saja dipulangkan.
Dengan diantar pulang, maka sebagai bentuk tanggung jawab dan meyakinkan warga jika warga yang dikarantina berstatus ODP layak kembali ke masyarakat dengan kondisi sehat serta aman.
"Sisanya ada 49 orang di Graha Wisata, kita boyong pindah ke Ndalem Joyokusuman dan tanggal 31 Mei kita pulangkan," ujarnya. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT