news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lulus Sekolah dan Merantau di Solo, Pemuda Ini Nekat Jadi Begal Taksi Online

Konten Media Partner
28 Oktober 2020 21:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku bernama Greghorius Bahri Dharma Effendi (19) harus berurusan dengan polisi
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku bernama Greghorius Bahri Dharma Effendi (19) harus berurusan dengan polisi
ADVERTISEMENT
SOLO - Merantau belajar dan kehabisan uang indekos, membuat pemuda Greghorius Bahri Dharma Effendi (19) berurusan dengan polisi. Bagaimana tidak, mental tidak terlatih untuk berbuat jahat justru membegal sebuah taksi online. Akibatnya tertangkap massa serta ditahan Polsek Banjasari Solo. Setidaknya tindakan ini dikatakan Kapolsek Banjasari Solo, AKP Rikha Zulkarnaen, Rabu (28/10).
ADVERTISEMENT
"Dia, kami tangkap sebelum dihakimi massa. Diduga memukul sopir taksi online dengan batu yang dibawa sebelumnya, namun dapat perlawanan korbannya," ujar Kapolsek.
Tertangkapnya pelaku berawal kecurigaan warga atas keributan di dalam mobil di kawasan Kadipiro, Banjasari. Mendadak terdengar suara minta tolong, akhirnya melakukan pertolongan dan menangkap pelaku. Belum sempat dihajar massa, akhirnya pelaku berhasil diamankan polisi patroli Polsek Banjarsari, Solo.
"Kami amankan batu yang digunakan untuk memukul. Jeratan yang disangkakan terhadap pelaku sendiri adalah pasal 351 KUHP tentang penganiayaan Jo pasal 368 tentang pemerasan dengan ancaman hukuman penjara 9 tahun penjara," jelasnya.
Dari pemeriksaan, pelaku asal Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatra Selatan
Dari pemeriksaan, pelaku asal Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatra Selatan beralibi. Dia sengaja bawa batu yang disimpan di dalam tas serta meminta sopir turun di tempat sepi dengan alasan salah jalan. Di situlah, dipukul dari belakang serta self belt digunakan untuk mengikat korban.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak tahu tangan sopir membuka pintu. Di situ teriak-teriak dan warga menangkap saya," ungkapnya.
Pelaku mengaku kehabisan uang untuk kebutuhan hidup di Solo, setelah lulus sekolah bulan lalu dari salah satu STM di Kota Solo. Dia sadar bahwa membegal mobil justru kesulitan membawa karena tidak bisa mengemudikan. (Agung Santoso)