MAKN Sebut Keraton Agung Sejagat Sebagai Lelucon

Konten Media Partner
16 Januari 2020 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar ilustrasi. (Richard Yulio)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi. (Richard Yulio)
ADVERTISEMENT
SOLO - Berdirinya Keraton Agung Sejagat yang berlokasi di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah dianggap sebagai lelucon oleh Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) KPH, Eddy Wirabhumi.
ADVERTISEMENT
Bahkan MAKN tak mengakui keberadaan keraton yang di dirikan oleh Totok Santosa Hadiningrat dan istrinya, Dyah Gitarja.
Menurutnya, untuk menjadi anggota MKAN harus mempunyai aturan jelas terlebih lagi mempunyai basis history masa lalu.
"Majelis Adat Kerajaan Nusantara ini kan situasi kerajaan di seluruh nusantara dengan sebutan yang berbeda jika ada rajanya ya raja tergantung situasi dan history kondisi masing-masing. Sedangkan yang ini tidak punya masa lalu yang jelas," ungkap KPH Eddy Wirabhumi.
Suami dari putri PB XII Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Koes Moertiyah, juga mengatakan komentar dari masyarakat terkait Keraton Sejagad juga mengandung unsur mistis dan tidak masuk akal. Dia juga mengungkapman berdirinya kerajaan itu seperti lelucon.
ADVERTISEMENT
"Mereka bilang bahwa berdirinya kerajaan itu sebagai pengganti kerajaan Majapahit, terlebih lagi kalau tidak punya mashab yang seperti lelucon," ungkapnya.
Merajuk pada kerejaan-kerajaan sebelumnya, untuk membuktikan adanya kerajaan dimasa lalu harus ada riset yang bisa membuktikan seperti basic scientific research keilmuan yang bisa dipertanggung jawabkan secara akademis.
"Ya contoh salah satunya Kampung Pajang, secara history ada situs masa lalu yang merajuk pada kerajaan pajang dimasa lalu," ujarnya.
(Tara Wahyu)