Man 1 Solo Kembangkan Laboratorium Uji Halal Makanan

Konten Media Partner
18 Januari 2020 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laboran Man 1 Solo sedang melakukan uji coba halal haram makanan. (Fernando Fitusia)
zoom-in-whitePerbesar
Laboran Man 1 Solo sedang melakukan uji coba halal haram makanan. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT
SOLO - Hindari para siswanya mengkonsumsi makanan yang mengandung unsur babi, MAN 1 Solo kembangkan Laboratorium Uji Halal Haram Makanan. Dalam laboratorium tersebut dapat menguji sebuah makanan, apakah terdapat kandungan DNA babi atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Sudah ada 3 makanan yang kita uji, diantaranya ada sosis, bakso, dan salah satu produk dari toko yang berada di sekitar MAN 1 Solo. Semuanya adalah negatif dari DNA babi," jelas Slamet Budiyono, Kepala Sekolah MAN 1 Solo.
Untuk jenis makanan apa saja yang dapat diuji di Lab, Nurul Khasanah, mengatakan bahwa semua jenis makanan bisa di uji asalkan tidak berwarna.
Alat yang digunakan untuk test kandungan DNA babi. (Fernando Fitusia)
"Kalau berwarna nanti hasilnya tidak kelihatan, sementara ini belum bisa. Karena yang menentukan nanti cairannya, cairan untuk mencampur DNA. Semakin tinggi cairan warnanya maka akan semakin sulit untuk mendeteksi mengandung DNA babi atau tidak. Soalnya cairan untuk mengolah DNA yang kita punya ini masih sederhana," terangnya.
Sementara Mundzir, Ketua Laboratorium yang memfatwakan Halal atau Haram di MAN 1 Solo menuturkan bahwa pelayanannya untuk sementara hanya untuk siswa saja.
ADVERTISEMENT
"Ini sementara untuk siswa dulu, kalau nanti kita tenaganya sudah komplit, nanti mau disosialisasikan untuk keluar, mungkin kalau ada beberapa warung butuh uji halal makanannya kita bisa layani," katanya.
Hasil tes yang menunjukkan jika sebuah makanan positif mengandung DNA babi. (Fernando Fitusia)
Proses pengujian lab sampai diketahui hasilnya sebuah makanan tertentu menggunakan kandungan babi atau tidak memakan waktu sekitar 8 jam. Jika didapatkan sebuah makanan mengandung DNA babi maka akan dibuatkan rekomendasi kepada MUI.
"Jadi dengan adanya ini, dapat membantu siswa agar lebih bisa berhati-hati dan lebih waspada dalam mengkonsumsi berbagai makanan yang kemungkinan ada unsur babinya. Karena makanan yang paling luar biasa beragam ada di Kota Solo," pungkas Mundzir.
(Fernando Fitusia)