Masuk 15 Besar Calon Ketua Muhammadiyah, Muhadjir Puji Kepemimpinan Haedar

Konten Media Partner
19 November 2022 17:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator PMK, Muhadjir Effendy, usai pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11/2022). FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator PMK, Muhadjir Effendy, usai pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11/2022). FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menjadi salah satu calon ketua Muhammadiyah dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Solo. Ia masuk dalam daftar 15 besar calon ketua organisasi tersebut, dengan nilai 141.
ADVERTISEMENT
Dijumpai usai pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11/2022), Muhadjir pun mengomentari perolehan suaranya tersebut.
“Kalau terpilih Alhamdulillah, Masya Allah. Kalau tidak (terpilih) tetap Alhamdulillah,” kata dia.
Menurut Muhadjir, di dalam Muhammadiyah ia bisa berperan dalam posisi apa pun. Ia lantas mencontohkan mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsudin, yang kini menjabat sebagai ketua ranting.
“Bisa saja setelah ini saya juga menjadi ketua ranting.”
Muhadjir justru berharap duet kepemimpinan Haedar Nashir-Abdul Mu’ti bisa dilanjutkan untuk periode kedua.
“Kita melihat duet Kiai Haji Haedar Nashir dengan Profesor Abdul Mu'ti ini adalah duet yang terbukti. Selama pandemi COVID-19, Muhammadiyah banyak memberikan kontribusi di bidang kesehatan. Lalu soal internasionalisasi Muhammadiyah, banyak perguruan tinggi di luar negeri yang didirikan, kemudian sekolah didirikan. Perkembangan amal jariah juga pesat,” beber Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan PP Muhammadiyah ini.
ADVERTISEMENT
Muhadjir bahkan menyebut Haedar adalah ensiklopedi hidup Muhammadiyah, lantaran menguasai sejarah dan landasan filosofis, sampai administrasi. Adapun Abdul Mu'ti disebutnya sebagai eksekutor andalan.
(Agung Santoso)