Mengenal FX Rudy, Ketua DPC PDIP Solo yang Sudah Berpolitik 45 Tahun Lebih

Konten Media Partner
28 Oktober 2022 15:37 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPC Kota Solo, FX Rudy. FOTO: Fernando Fitusia
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPC Kota Solo, FX Rudy. FOTO: Fernando Fitusia
ADVERTISEMENT
SOLO - Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo atau yang lebih dikenal dengan FX Rudy merupakan seorang politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang cukup senior.
ADVERTISEMENT
Pria yang kerap disapa Rudy ini telah terjun ke dunia politik selama kurang lebih 45 tahun. Ketertarikan Rudy terjun ke dunia politik lantaran dirinya melihat ketidakadilan yang terjadi pada masa Orde Baru.
"Keluarga saya keluarga pegawai negeri, tentara. Saat rezim Orde Baru saya melihat ketidakadilan di negara ini. Itu awal mula yang menggerakan saya untuk berjuang, ikut berpartisipasi. Masuk sebagai anggota partai politik berjuang untuk meraih sebuah kekuasaan demi kesejahteraan rakyat," paparnya, Jumat (28/10/2022).
PDIP menjadikan Pancasila 1 Juli 1945 sebagai ideologi, membuat Rudy memilih partai berlambang kepala banteng ini sebagai sarana perjuangannya. "Ideologi Pancasila yang menjadi dasar negara menjadi ideologi negara, menjadi ideologi bangsa yang tidak boleh diganti dengan ideologi lain itu aja," jelasnya.
FX Rudy bersama kader PDIP. FOTO: Fernando Fitusia
Diakui Rudy bergabung dengan partai politik banyak memiliki manfaat. Sebagai contoh, ada beberapa program dalam partai yang akhirnya menjadi program pemerintah. "Makanya rakyat Solo mendapatkan KIS PBI, APBD rumah tidak layak huni, lantas BPMKS. Banyak program dari partai menjadi program dari pemerintah Kota Surakarta," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Puluhan tahun menjadi kader PDIP, Rudy mengakui cukup memiliki kedekatan khusus dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. "Beliau ketua umum saya. Ketua DPC PDIP yang mulai dari perjuangan. Pertama tahun 1986 kampanye, 1987 jadi anggota DPR RI dapil Jawa Tengah. Saya jadi sudah ikut terlibat dalam kampanye beliau," paparnya.
Disinggung soal sanksi yang baru saja diberikan. Rudy mengakui bahwa sanksi tersebut adalah sanksi yang pertama kali didapatkannya selama 45 tahun dirinya menjadi kader.
"Sanksi yang pertama ini untuk memotivasi saya lebih bekerja keras. Untuk menunjukkan bahwa saya mampu memenuhi harapan ketua umum memenuhi pilpres, pileg, dan pilkada," tandasnya.
Sebelum memutuskan terjun di dunia politik, Rudy yang lahir di Surakarta pada 13 Februari 1960, ternyata sempat bekerja di salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, Konimex, yang berada di Sukoharjo selama kurang lebih 21 tahun.
FX Rudy bersama kader PDIP. FOTO: Fernando Fitusia
Perjalanan Rudy di dunia politik Indonesia terbilang cukup panjang, sebelum akhirnya ia menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Solo pada tahun 2000.
ADVERTISEMENT
"Saya mulai tahun 1977 jadi Bankordes. 1982 jadi sekretaris Komdes, 1987 jadi ketua Kordes. 1992 saya jadi sekretaris Komca, 1998 jadi ketua PAC. Kemudian tahun 2000 jadi ketua DPC PDIP Solo sampai sekarang," terangnya.
Karier politik Rudy sendiri terus berkembang, pada 2005-2010 dan 2010-2012 ia menjadi Wakil Wali Kota Solo mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Kemudian pada tahun 2012-2015, Rudy menggantikan Jokowi menjadi Wali Kota Solo dan dilantik pada 19 Oktober 2012. Pada 2016-2021 ia menjabat Wali Kota Solo untuk periode kedua. Rudy juga pernah menjadi ketua umum klub sepak bola Persis Solo dan pengurus cabang PSSI di Solo.
Rudy memiliki 5 orang putra. 3 diantaranya juga terjun ke dunia politik sebagai pengurus PAC PDIP Solo.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)