Menguak Sejarah dan Misteri Makam Ki Precet di Pinggir Jalan Kota Solo

Konten Media Partner
2 Juli 2020 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berdasarkan cerita masyarakat (folklor), Ki Precet itu merupakan seorang bramacorah atau seorang maling yang dihukum mati, kemudian dimakamkan di daerah tersebut
zoom-in-whitePerbesar
Berdasarkan cerita masyarakat (folklor), Ki Precet itu merupakan seorang bramacorah atau seorang maling yang dihukum mati, kemudian dimakamkan di daerah tersebut
ADVERTISEMENT
SOLO - Makam yang berada di pinggir jalan Abiyoso, Kampung Teposanan, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo ini selain letaknya berada di tempat yang tidak semestinya, di pinggir jalan kampung di Kota Solo. Dari segi sejarahnya pun makam ini juga menarik untuk ditelusuri.
ADVERTISEMENT
Menurut, Dhani Saptoni, Ketua Komunitas Sejarah di Solo, yakni Solo Societeit dan berdasarkan cerita masyarakat (folklor), Mbah Precet itu merupakan seorang bramacorah atau seorang maling yang dihukum mati, kemudian dimakamkan di daerah tersebut.
"Pada zaman dahulu di sekitar lokasi itu sangat angker," ungkap Dhani.
Makam Ki Precet berada di pinggir jalan Abiyoso, Kampung Teposanan, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo
Namun kalau dilihat dari toponimi atau asal-usul penamaan wilayah, arti Precet adalah orang kecil.
Lebih lanjut, Dhani menceritakan bahwa di tempat itu, Kampung Teposanan adalah tempat Ki Precet dimakamkan, ada tiga tokoh penting yang menjadi penanda Kampung Teposanan tersebut.
“Yakni Teposono pertama di era Panembahan Senopati, awal Kerajaan Mataram Islam. Teposono kedua adalah Putra Amangkurat IV, Ayah dari RM Garendi (Sunan Kuning) pemimpin pemberontakan Geger Pacinan di Kartasura yang sakit hati terhadap peristiwa hukuman mati ayahnya. Sementara yang terakhir adalah Teposono ketiga, Putra Paku Buwono ke-4”, terangnya.
Makam ini masih ada sampai sekarang dan kurang diperhatikan para warga yang melintas di sekitar GOR Sritex Sriwedari
“Kemudian, menariknya dari dua nama Teposono 1 dan 2 tersebut sama-sama dihukum mati,” tambah Dhani.
ADVERTISEMENT
“Lantas pertanyaannya, apa hubungan Ki Precet dengan dua tokoh Teposono ini, yang jelas ketiganya sama-sama dihukum mati dan semuanya adalah tokoh yang menjadi legenda di Bumi Mataram”, jelasnya.
Hingga kini, makam ini masih ada sampai sekarang dan kurang diperhatikan para warga yang melintas di sekitar GOR Sritex Sriwedari. (Fernando Fitusia)