Meninggal Secara Tidak Wajar Makam Bocah dibongkar

Konten Media Partner
18 Juli 2019 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ibu korban yang diperiksa di Mapolresta Solo, Jateng (Agung Santoso)
BOYOLALI - Pembongkaran dilakukan Jajaran Polres Boyolali, Jawa Tengah terhadap makam bocah laki-laki, “F” di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pembongkaran makam dilakukan, Selasa (16/7/2019) pukul 10.00 WIB setelah diduga bocah berusia enam tahun tersebut meninggal dunia secara tidak wajar. Hal ini dikatakan Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto, kemarin ketika dikonfirmasi awak media secara selular.
ADVERTISEMENT
"Pembongkaran makam tersebut bertujuan untuk menyelidiki penyebab meninggalnya korban," jelasnya.
Mulyanto mengatakan, korban meninggal di rumahnya di Dukuh Tanduk RT 002/ RW 005, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2019) sekitar pukul 13.00 WIB. Korban kemudian dimakamkan di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang sekitar pukul 17.00 WIB. Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang inilah tempat desa asal ibu korban berinsial SW (30).
"Saat dimandikan oleh tetangganya, jenazah korban ini hampir di seluruh tubuhnya penuh dengan luka lebam. Tetangga curiga dengan kondisi tubuh korban yang penuh dengan luka lebam," kata Mulyanto, Rabu (17/7/2019).
Dari sinilah, penyelidikan dimulai dengan memanggil orang yang memandikan jenazah korban untuk dimintai keterangan di Polsek Ampel. Dari keterangan yang didapatkan hampir seluruh tubuh korban terdapat luka lebam kebiruan, pada mata sebelah kiri lebam kebiruan. Bahkan telinga kanan kiri kebiruan, pipi kanan juga bengkak lebam kebiruan. Sudut bibir kanan terdapat bekas darah kering. Banyak luka lebam seperti bekas cubitan, dan ada juga bekas luka dan darah yang mengering di perut sebelah kiri.
ADVERTISEMENT
"Hasil sementara dari keterangan ahli ditemukan tanda-tanda kekerasan dari benda tumpul yang berupa luka memar dan lecet dibeberapa bagian badan korban serta resapan darah pada kulit bagian dalam yang dicurigai adanya pendarahan di otak," ungkap Mulyanto.
Dalam pemeriksaan pada ibu korban ada dugaan latar belakang ekonomi. Kejadian ini ketika suami kerja, dimana masih satu kakak korban dua adik korban masih kecil di rumahnya. Meskipun mengaku lebam karena jatuh kalau bersangkutan masih dalam pemeriksaan. (Agung Santoso)