Menteri BUMN Dukung MakanKu Jadi Makanan Jamaah Haji Indonesia

Konten Media Partner
22 November 2022 9:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN, Erick Thohir berfoto bersama pemilik Wong Solo Group, Puspo Wardoyo. FOTO: Agung Santoso
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN, Erick Thohir berfoto bersama pemilik Wong Solo Group, Puspo Wardoyo. FOTO: Agung Santoso
ADVERTISEMENT
SOLO - Produk makanan MakanKu dari Wong Solo Group akan melakukan terobosan pada tahun 2023. Mereka akan mulai menyediakan kebutuhan makanan untuk jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Hal tersebut diungkapkan Pemilik Wong Solo Group, Puspo Wardoyo, Selasa (22/11/2022).
ADVERTISEMENT
"Kalau dulu hanya haji saja yang sukses, sekarang makanan juga harus sukses. Produk MakanKu ini juga mendapat dukungan dari Menteri BUMN, Erick Thohir saat kami bertemu," kata Puspo.
“Mengusung tagline MakanKu Hadir untuk Menyukseskan Haji Anda, produk makanan kami jelas sudah teruji,” lanjutnya.
Diakui Puspo, ide ini berangkat dari penyediaan kebutuhan makanan jamaah Indonesia oleh negara lain yang bahan bakunya pun dari luar negeri seperti Vietnam, China, India, Mesir dan lainnya. Dari sana, ia berpikir mengapa tidak dari Indonesia, yang tentunya sudah familiar dengan selera para jamaah.
“Kami menggunakan bahan baku dari petani Indonesia, rasanya pun sudah disesuaikan sehingga bisa dinikmati banyak orang. Yang pasti produk ini selalu fresh dan dapat bertahan lama. Rasa yang ditawarkan juga sesuai dengan menu makanan nasional, seperti rendang, soto daging, balado, asam manis,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Direktur MakanKu, Sugiri, mengatakan bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan respon yang positif terhadap produk MakanKu ini. “Beliau berharap produk ini dapat mengglobal, meningkatkan devisa, serta pelaku usaha di Indonesia semakin hidup. Beliau juga memberikan dukungan dengan mengoptimalkan kargo pesawat Garuda karena selama ini belum optimal,” paparnya.
Jamaah haji Indonesia merupakan jamaah yang terbesar yakni 10 persen dari total 2,2 juta jamaah haji di dunia. “Tentu ini sebuah peluang bagi kami, akan sangat ironi apabila jamaah paling banyak tetapi devisa minim,” kata Sugiri.
(Agung Santoso)