Monster Sampah Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Konten Media Partner
16 September 2019 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Rois, bersama dengan kedua orang temannya memakai kostum dari sampah di Solo Car Free Day. (Fernando Fitusia)
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Rois, bersama dengan kedua orang temannya memakai kostum dari sampah di Solo Car Free Day. (Fernando Fitusia)
ADVERTISEMENT
SOLO - Kurangnya kesadaran masyarakat di Kota Solo tentang membuang sampah pada tempatnya melatar belakangi Muhammad Rois untuk membuat kostum dari sampah plastik yang bernama kostum "Monster Sampah. Muhammad Rois, bersama dengan kedua orang temannya memakai kostum dari sampah yang kemudian berjalan kaki mengumpulkan sampah dari pertigaan Jalan Slamet Riyadi atau tepatnya di depan BNI Syariah sampai di depan CIMB Niaga. Minggu (15/09).
ADVERTISEMENT
"Kegiatan ini adalah pre-event, dimana ini tadi kita jalan dari depan BNI Syariah sampai CIMB Niaga, kita bolak-balik untuk clean up sama sosialisasi. Ini kenapa kita namakan monster sampah karena yang kita pakai itu adalah akibat dari membuang sampah sembarangan khususnya sampah plastik,” jelas Muhammad Rois selaku leader dari World Cleanup Day.
World cleanup day adalah sebuah gerakan yang berasal dari negara Eropa bernama Sonia. World cleanup day sendiri pertama kali ada di Indonesia pada tahun 2017 dan pertama kali ada di Jawa Tengah pada tahun 2018 dengan anggota dari relawan-relawan atau volunter yang peduli tentang sampah.
"Kegiatan yang lain habis ini kita ada seminar tentang sampah. Untuk puncaknya pada tanggal 21 September 2019 di Taman Satwa Taru Jurug, dimana kita akan melakukan clean up di lokasi tersebut,” tambah Rois.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, World cleanup day juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta dan beberapa komunitas-komunitas yang bergerak dibidang sampah.
"Kita melihat kesadaran masyarakat di Kota Solo ini masih kurang karena selama pre-event kita ini yang ke 6. Kita mengumpulkan sampah itu dari posisi pertigaan Slamet Riyadi atau tepatnya di depan BNI Syariah sampai paling jauh itu di CIMB Niaga, minimal kita bisa mengumpulkan 5 karung sampah,” terang Rois.
Rois berharap masyarakat Kota Solo bisa sadar pentingnya perduli terhadap lingkungan dan perduli terhadap bumi pertiwi. Tidak perlu jadi superhero untuk bisa menyelamatkan bumi tapi dengan buang sampah pada tempatnya dan perduli terhadap lingkungan itu bisa menyelamatkan bumi.
ADVERTISEMENT
(Fernando Fitusia)