Mural Bergambar Gibran Potong Rambut, FX Hadi Rudyatmo: Buang Sial

Konten Media Partner
5 September 2021 20:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mural bergambar mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sedang memangkas rambut Gibran Rakabuming
zoom-in-whitePerbesar
Mural bergambar mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sedang memangkas rambut Gibran Rakabuming
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO-Sebuah mural bergambar Gibran Rakabuming sedang cukur rambut terpampang di sebuah tembok yang berada di kawasan Jalan Juanda, Kota Solo.
ADVERTISEMENT
Dalam gambar itu terlihat tubuh Gibran dililit kain warna putih. Rambutnya dipangkas oleh seorang pria berkumis tebal dengan kepala pelontos.
Dari kumisnya sudah sangat jelas terlihat bahwa yang digambarkan sedang memangkas rambut itu adalah mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Mural itu sebenarnya sudah dibuat cukup lama, sekitar Februari lalu. Sejumlah seniman membuatnya menjelang pelantikan Gibran Rakabuming sebagai Wali Kota Solo.
Saat dimintai komentar, mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku memang terbiasa melakukan aksi cukur gundul saat ada momen-momen tertentu. Menurutnya kebiasaan tersebut tergambar melalui mural yang berada tidak jauh dari rumahnya itu.
"Saya pelontos seperti di gambar itu untuk membuang sial," katanya, Minggu (05/09/2021).
Rudyatmo menjelaskan memotong rambut merupakan simbol membersihkan kepala dari kotoran dan keburukan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pembuat mural tersebut, Irul Hidayat mengaku memang ingin menonjolkan kebiasaan Rudyatmo dan kawan-kawannya yang sering mencukur rambut hingga gundul saat ada peristiwa tertentu.
Dia lantas menuangkan ide itu dalam karya muralnya. Kemenangan Gibran dalam pilkada di Kota Solo membuatnya memilih menggambar sosok Rudyatmo sedang memangkas rambut Gibran.
Meski demikian, sebagai seorang seniman mural, Irul juga menyisipkan beberapa pesan kritis dalam karyanya itu.
"Makna Gibran digunduli ini adalah sosok pemimpin muda yang harus berani diejek dan dikritisi," katanya.
(Agung Santoso)