Negara Uni Eropa Tawarkan Bantuan Kawal Jalannya Pemilu 2019

Konten Media Partner
22 Maret 2019 20:22 WIB
Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, saat berkunjung di Posko Induk Garda Relawan Suka Prabowo (RSP) Solo Raya di Kelurahan Bumi, Kecamayan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/3) siang.
zoom-in-whitePerbesar
Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, saat berkunjung di Posko Induk Garda Relawan Suka Prabowo (RSP) Solo Raya di Kelurahan Bumi, Kecamayan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/3) siang.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SOLO - Sebanyak 23 negara Uni Eropa menawarkan diri menjadi tim pemantau Pemilu 2019. Melalui duta besar masing-masing negara, mereka mengajukan diri ke Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno. Mereka menggelar pertemuan di Induk Garda Relawan Suka Prabowo (RSP) Solo Raya yang berlokasi di Kelurahan Bumi, Kecamayan Laweyan, Solo, Jawa Tenga, Jumat (22/3/2019) siang. Hal ini dikatakan Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, disela-sela acara kunjungan.
ADVERTISEMENT
"Saya didatangi 23 duta besar negara Uni Eropa. Mereka mengungkapkan siap jika diminta menjadi tim pemantau pemilu," ujar Djoko.
Adanya rencana tim pemantau dari luar negeri sangat penting untuk memastikan pemilu yang jujur dan adil (jurdil). Tim pemantau pemilu ini diharapkan bisa meredam potensi masalah di pemilu April mendatang.
Djoko Santoso menyambut baik rencana tim pemantau pemilu dari negara Uni Eropa. (Agung Santoso)
"Persahabatan itu (dengan negara Uni Eropa) dipupuk saat acara MoU Helsinki di Firlandia, pada Agustus 2005 lalu. Jadi wajar kalau kalau mereka menawarkan diri menjadi pemantau pemilu," terangnya.
Terkait jumlah tim pemantau, Djoko mengaku belum mengetahui berapa orang yang akan terlibat. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait teknis pemantau pemilu, sembari menunggu pengajuan resmi dari pemerintah. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT