Nenek Bercadar Mencopet Handphone di Festival Jenang Solo

Konten Media Partner
17 Februari 2020 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sindikat nenek copet bercadar dan berkerudung besar diamankan Polisi beserta barang bukti. (Agung Santoso)
zoom-in-whitePerbesar
Sindikat nenek copet bercadar dan berkerudung besar diamankan Polisi beserta barang bukti. (Agung Santoso)
ADVERTISEMENT
SOLO - Bekedok religius membuat dua nenek dan perempuan bercadar hitam ditangkap Polsek Pasar Kliwon Kota Solo, Senin (17/2). Mereka diduga merogoh handpone milik pengunjung ketika berdesakan berebut bubur atau jenang di komplek Ndalem Joyokusuman. Penangkapan inj dibenarkan Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Tegar Satrio Wicaksono, ketika ditemui di Mapolsek Pasar Kliwon Kota Solo.
ADVERTISEMENT
"Modus mereka mengambil handpone didalam tas pengunjung. Supaya tidak terlihat aksinya menggunakan pakaian kerudung besar dan bercadar," jelasnya.
Mereka yang ditangkap berinsiai SJ (38) warga Klaten Selatan, ST (66) Tingkir, Salatiga, dan PN (65) warga Klaten. Penangkapannya berawal dari kecurigaan suami korban Romadoni atas gelagat SJ (38) dan laporan istrinya yang kehilangan handpone di Festival Jenang. Selanjutnya, SJ yang diincar langsung ditangkap setelah mengambil hanpone korban lain didalam tas. Saksi nekat menarik cadar dan kerudung yang dikenakan pelaku sehingga didapati handpone milik korban dari tangannya.
"Adanya penangakapan SJ petugas saat itu melacak temannya sehingga mengamankan dua nenek tersebut. SJ ini mengaku eksekusi dan dua nenek temannya ini menyimpan handpone," ujarnya sembari menunjukan barang bukti handpone korban.
ADVERTISEMENT
Dalam pemeriksaan, SJ mengakui aksinya dengan modus menggunakan hijab syari bercadar. Ide tersebut atas petunjuk temannya karena tidak dicurigai dan terkesan religius. Sedangkan diduga pelaku ST ini selalu beralibi bukan teman SJ sekaligus membantahnya.
"Saya dari Salatiga dan kesini lihat itu. Katanya ada acara. Ya diajak teman ikut saja. Saya gak bawa handpone curian," ujar ST panjang lebar sebelum polisi menanyakan aksinya.
(Agung Santoso)