Pakar Hukum UNS tentang Kapolri Pilihan Jokowi: Ada Chemistry

Konten Media Partner
15 Januari 2021 21:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pakar Hukum UNS Muhammad Yamin
zoom-in-whitePerbesar
Pakar Hukum UNS Muhammad Yamin
ADVERTISEMENT
SOLO-Pakar Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Muhammad Yamin mengaku tidak terkejut dengan penunjukan calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo. Dia yakin Jokowi telah memiliki pertimbangan kuat dalam memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kedekatan keduanya sudah terbangun sejak Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo. Saat itu Listyo Sigit sempat menjabat sebagai Kepala Polresta Solo. "Nampaknya punya kedekatan khusus dan bagaimanapun pernah satu tim Forkompinda di Solo," katanya, Jum'at (15/01).
Unsur kedekatan atau chemistry menurutnya menjadi salah satu pertimbangan yang cukup dominan dalam pengambilan keputusan. "Unsur itu (kedekatan-red) memang tidak bisa dibuktikan menjadi pertimbangan Pak Jokowi. Tapi itu juga tidak bisa dibantah," katanya.
Unsur kedekatan juga menjadikan Listyo Sigit mampu meniti karir lebih cepat dibanding dengan seniornya di kepolisian. Bahkan, beberapa seniornya tersingkir dalam bursa Kapolri pada saat ini.
Meski demikian, dia meyakini jika keputusan Jokowi mengusulkan nama Listyo Sigit tidak melalui proses yang singkat. Jokowi tentu juga mempertimbangkan masalah kelayakan dan kecakapan. "Selama tidak menjadi alat kekuasaan saya rasa tidak masalah. Pak Listyo ini saya ketahui berkompeten dan kinerjanya baik," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, pimpinan DPR resmi menerima surat presiden (surpres) soal penunjukan calon kapolri dari Presiden Jokowi. Surat itu diterima Ketua DPR Puan Maharani.
(Agung Santoso)