news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Paksa Pulangkan Jenazah Pasien COVID-19, Warga Solo Ancam Petugas Rumah Sakit

Konten Media Partner
22 Juli 2021 17:11 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemakaman dengan protokol Corona
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemakaman dengan protokol Corona
ADVERTISEMENT
SOLO-Sejumlah tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Ngipang, Kota Solo, menerima ancaman dari seorang warga bernama JS, Kamis (22/07/2021). Pria tersebut marah-marah dan mengeluarkan ancaman kekerasan lantaran istrinya yang meninggal di rumah sakit itu akan dimakamkan dengan protokol Corona.
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Ngipang, Niken Yuliani Untari mengatakan ada 2 dokter, 1 bidan dan 1 perawat yang menerima ancaman tersebut. "Mengancamnya adalah seorang warga yang istrinya meninggal akibat COVID-19," katanya.
Menurutnya, pria bernama JS itu marah lantaran rumah sakit akan memakamkan jenazah istrinya menggunakan protokol Corona. "Padahal pihak keluarga sudah tahu bahwa pasien memang positif COVID-19," katanya.
Pasien bernama K itu telah dirawat selama 4 hari di rumah sakit milik Pemkot Solo itu. Pasien akhirnya meninggal dalam perawatan di ruang ICU khusus untuk pasien COVID-19.
Ancaman kekerasan itu membuat rumah sakit juga tidak mau ambil risiko terhadap keselamatan tenaga kesehatannya. Rumah sakit lantas mengirimkan jenazah itu ke rumah duka. "Keluarga telah menandatangani surat penolakan pemakaman dengan protokol Corona," katanya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Niken enggan menjelaskan secara rinci ancaman yang diterima oleh para nakesnya. "Yang jelas ancaman kekerasan," katanya.
Pihaknya juga memilih tidak melaporkan kasus ancaman tersebut ke polisi. Meski demikian, polisi diduga telah mendengar informasi adanya ancaman terhadap para nakes tersebut. "Ini tadi sudah ada beberapa polisi kesini untuk meminta keterangan," katanya.
(Tara Wahyu)