PDIP: Jangan Bandingkan Rombongan TKA China dengan Larangan Mudik

Konten Media Partner
12 Mei 2021 14:15 WIB
Politisi senior PDIP Aria Bima (dok)
zoom-in-whitePerbesar
Politisi senior PDIP Aria Bima (dok)
ADVERTISEMENT
SOLO-Politisi partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima meminta masyarakat tidak memperbandingkan antara kedatangan rombongan tenaga kerja asing asal China dengan larangan mudik.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, tujuan dari larangan mudik pada saat ini adalah mencegah penyebaran wabah. "Intinya bukan di pembatasan perjalanannya, tapi membatasi agar wabah tidak menyebar," katanya dalam wawancara yang dilakukan virtual, Selasa malam (12/05/2021).
Dia menyebut penyebaran wabah sulit dilakukan saat 1,5 juta orang melakukan mudik secara bersama-sama ke kampung halamannya. "Penanganannya terhadap dampaknya akan sulit dilakukan," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut.
Dampak-dampak dari mudik menurutnya juga sangat besar. Salah satunya adalah risiko ledakan kasus COVID-19 di kota-kota kecil yang menjadi tujuan mudik. "Padahal fasilitas kesehatan di sana sangat terbatas," katanya.
Hal tersebut menurutnya sangat jauh berbeda terhadap penanganan kedatangan TKA China ke Indonesia. Jumlahnya yang terbatas membuat pemerintah bisa melakukan penanganan secara ketat. "Mereka langsung menjalani karantina," katanya.
ADVERTISEMENT
Pada saat ini, lanjutnya, pemerintah tidak bisa melarang kedatangan warga dari China dan beberapa negara lain. Sebab, hal itu telah menjadi kesepakatan antarnegara. "Jika kita melarang mereka, maka orang Indonesia juga dilarang masuk ke China," katanya.
Padahal, saat ini Indonesia memiliki ketergantungan yang cukup tinggi untuk bisa masuk ke negara tersebut. Salah satunya untuk berbelanja alat-alat kesehatan, termasuk masker yang sudah menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat.
Dia meminta agar masyarakat tidak perlu alergi dengan kedatangan rombongan pekerja dari luar negeri. Dia menjamin pemerintah telah melakukan penanganan dan memastikan protokol kesehatan tetap berjalan dengan baik.
(Tara Wahyu)