Pedagang Hewan Kurban di Solo Mengeluh Sepi

Konten Media Partner
19 Juli 2021 19:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu penjual hewan dadakan di Jalan Veteran, Kota Solo
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu penjual hewan dadakan di Jalan Veteran, Kota Solo
ADVERTISEMENT
SOLO-Mustafa, warga Desa Cemani, Sukoharjo, sudah 10 tahun terakhir berjualan hewan kurban setiap menjelang Idul Adha. Dia memajang kambing dagangannya di tepi Jalan Veteran, Kota Solo.
ADVERTISEMENT
Jualannya pada tahun ini tidak seperti tahun-tahun biasanya. Dia lebih banyak duduk termenung. Hanya segelintir pembeli mendatanginya. Ada yang memang benar-benar membeli, ada pula yang sekadar menanyakan harga.
Padahal, dia sudah terlanjur memborong banyak kambing untuk dijual. Dia telah mendatangkan 120 kambing dari Ponorogo. "Biasanya sudah habis sepekan sebelum Idul Adha," kata Mustafa, Senin (19/07/2021).
Sedangkan saat ini, sehari menjelang Idul Adha, baru separuh kambingnya yang laku. "Pembelinya kebanyakan hanya dari masjid-masjid di sekitar sini," katanya. Hingga kini dia baru mampu menjual 60 ekor kambing.
Mustafa mengatakan faktor pandemi menjadi salah satu penyebab dagangannya tidak laku. Apalagi, saat ini bertepatan dengan PPKM Darurat sehingga mobilitas masyarakat sangat terbatas.
Saat ini dia hanya bisa berharap masih ada pembeli hingga Hari Tasyrik nanti. Jika masih tidak laku, dia terpaksa membawa pulang kambing-kambingnya. Dia akan menjualnya di rumah.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, dia harus menjual rugi. Sebab, dia nantinya harus menjual kambingnya dengan harga normal.
Padahal dia mendapatkan kambing-kambing itu dengan harga lumayan tinggi lantaran membelinya menjelang Idul Adha. "Kambing yang biasanya seharga Rp 1,6 juta saya beli dengan harga Rp 2 juta," katanya.
(Fernando Fitusia)